TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Operasi Pencarian Korban Jatuh dari Perahu di Puriri Diusul Ditutup

Operasi pencarian gunakan SAR map prediction

Lokasi pulau Puriri google maps

Timika, IDN Times - Operasi terhadap salah seorang warga bernama Aladin yang terjatuh dari perahu di pulau Puriri saat membawa logistik ke Kampung Nakai pencarian diusulkan ditutup.

Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika Charles Batlajerry mengatakan, berdasarkan operasi hari ketujuh, beliau tidak juga ditemukan. Dengan begitu, operasi SAR ditutup dan didasarkan berdasarkan UU nomor 29 tahun 2014.

Berdasarkan operasi hari ketujuh, tim SAR gabungan telah diberangkatkan untuk melakukan pencarian dengan pencarian area berdasarkan prediksi peta SAR.

"Update operasi SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, tadi tim rescue sudah diberangkatkan untuk melaksanakan pencarian," kata Charles di Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika dijalan Yos Sudarso, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga: Tolong 3 Anak Terbawa Arus di Pantai, Pria di Pidie Tewas Tenggelam

1. Operasi pencarian berdasarkan SAR map prediction

Tim SAR gabungan perluas pencarian google maps

Charles menjelaskan, tim yang diberangkatkan fokus pada pencarian yang disesuaikan dengan SAR map prediction yang disesuaikan dengan menghitung kecepatan arus, kecepatan angin, dengan titik terakhir korban terjatuh dengan luas pencarian mulai dari muara Portsite hingga pasir hitam.

"Pencarian di sekitaran perairan Puriri sampai ke pesisir muara Portsite sampai ke pasir hitam," ungkap Charles.

Baca Juga: Dinkes Mimika Temukan 24 Penderita Kusta, Menurun dari Tahun Lalu

2. Kemungkinan korban tertimbun pasir, kondisi dasar laut Puriri pasir campur lumpur

Kondisi pulau Puriri yang berpasir dan berlumpur, IDN Times/ Istimewa

Selama operasi pencarian, tim SAR gabungan mengalami kendala, mulai dari cuaca, curah hujan, kecepatan angin dan gelombang tinggi menghambat proses pencarian.

Selain itu, ia juga menambahkan, rata-rata korban hilang di sekitar pulau Puriri karena tidak menggunakan pelampung. Jika menggunakan pelampung kemungkinan besar korban akan ditemukan.

"Sebagian besar tidak gunakan pelampung," tambahnya.

Selain itu, kendala lain yang dihadapi yaitu permukaan dasar laut di sekitar pulau Puriri rata-rata pasir bercampur lumpur, sehingga kemungkinan besar korban susah untuk menyelamatkan diri dan terbenam di dasar lumpur.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya