TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Longsor di NTT, Akses ke Labuan Bajo Ditutup Sementara

2 orang meninggal dan 6 orang hilang

IDN Times/BPBD

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu belakangan ini di Indonesia sering sekali terkena bencana alam. Kemarin, hujan deras mengguyur wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (7/3) pukul 07.00 WIT.

Kondisi topografi perbukitan dan tanah labil menyebabkan banjir dan longsor di Kecamatan Komodo dan Kecamatan Mbliling, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pascalongsor, lalu lintas dari arah Lembor ke Labuan Bajo ditutup sementara. Dandim1612 Manggarai, Letkol Inf, Rudi Markiano Simang dan Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim Manggarai yang berada di lokasi tanah longsor langsung berkoordinasi dengan Camat, Kapolsek dan Danramil Lembor guna menutup sementara lalu lintas dari arah Lembor ke Labuan Bajo.

1. Ada 2 jembatan nasional yang terputus

Antara Foto/Dedhez Anggara

Dua jembatan nasional yang menghubungkan Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten lainnya di Pulau Flores terputus sehingga tidak bisa dilalui. “Ada satu jembatan yang putus yakni jembatan Wailia serta Jembatan Waemese, sehingga saat ini arus transportasi ke Labuan dari Ruteng terputus,” Ori Papote, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah 3, NTT, seperti yang dilansir dari Antara.

Akibatnya, Satuan Kerja Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah 3 NTT harus segera membuat jembatan darurat agar arus transportasi bisa kembali lancar. Namun, pembuatan jembatan darurat membutuhkan waktu yang lama, sekitar dua atau tiga hari ke depan baru bisa di lalui.

“Sejumlah alat berat sudah bergerak ke daerah itu, baik dari Lembor maupun dari Labuan Bajo untuk secepatnya membuat jembatan darurat,” katanya.  

2. Ada 21 titik longsor di Kabupaten Manggarai Barat, Roe-Laos paling parah

IDN Times/BPBD

Selain jembatan yang putus, kurang lebih 21 titik longsor juga terjadi di kabupaten tersebut sehingga menutup jalan nasional. Namun, ada dua titik longsor yang paling parah yakni di kampong Roe, Desa Golo, dan Kampung Laos, Desa Culun, Kecamatan Mbliling.

Selain itu, sejumlah tempat di Kota Labuan Bajo mengalami banjir akibat hujan deras. Akibatnya, akses jalan putus dari desa itu ke ibukota Labuan Bajo.

Namun, warga setempat nekad berjalan kaki hingga belasan kilometer. Longsor juga menimbun satu rumah warga di Kampung Leke, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT.

Sebelumnya, bencana angin kencang terjadi di Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat pada November 2018 lalu. Selain puluhan rumah warga rusak, ada sekitar delapan warga yang dirawat di Puskesmas terdekat di kampung itu. Warga yang rumahnya roboh dan rusak, untuk sementara waktu tinggal dengan keluarga atau tetangga terdekat.

3. Setidaknya 2 orang meninggal, 3 orang terluka, dan sejumlah orang lainnya belum ditemukan

IDN Times/BPBD

Laporan dari warga kota Komba tentang bencana itu sudah diterima pihak BPBD Manggarai Barat. Saat ini, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Manggarai Barat bersama TNI, Polri, SKPD dan relawan masih melakukan evakuasi dan kaji cepat di lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi yang diterima, longsor dan banjir menyebabkan 2 orang meninggal dunia. Sedangkan, 3 orang mengalami luka-luka dan 6 orang lainnya masih belum ditemukan.

Hujan yang sangat lebat dan dalam durasi yang lama juga menimbulkan kerugian material, seperti 3 unit rumah rusak berat, 1 unit jembatan rusak, 2 unit sepeda motor tertimbun longsor, 1 unit kios rusak berat tertimpa longsor, dan jalan tertutup longsor.

4. Sinyal telepon genggam tidak tertangkap, pihak BPDB sulit berkomunikasi

IDN Times/BPBD

Akibat tanah longsor itu, komunikasi terbatas karena sinyal telepon genggam sering tidak tertangkap. Kebanyakan merupakan daerah blankspot sinyal di lokasi bencana.

Tentunya, hal ini perlu pehatian pemerintah mulai dari pusat hingga daerah untuk terus meningkatkan sosialisasi mengenai informasi perkembangan cuaca ekstrem hingga ke tingkat perdesaan.

Apalagi sekarang ini curah hujan masih tinggi, sehingga meningkatkan potensi bencana seperti longsor, banjir, dan puting beliung. Masyarakat perlu mendapat informasi sebanyak-banyaknya terkait kondisi cuaca.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya