TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Pahlawan Nasional Ini Kelahiran Bulan November, Siapa Saja Ya?

Yuk, intip disini!

Pangeran Diponegoro (youtube.com/Carita Cakrawala)

Jakarta, IDN Times - Hari Pahlawan bermula dari pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945. Tanggal tersebut jadi momentum masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan terdahulu, yang mati-matian memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Mengingat Hari Pahlawan Nasional yang jatuh setiap November tersebut, web resmi kementerian sosial, direktoratk2krs.kemsos.go.id, mencatat ada sejumlah nama pahlawan nasional yang lahir pada bulan November.

Berikut beberapa Pahlawan Nasional kelahiran bulan November, yang dikutip IDN Times, Kamis (10/11/2022).

1. Pangeran Diponegoro

ilustrasi Pangeran Diponegoro (flickr.com/fckjhon)

Raden Mas Ontowiryo atau terkenal dengan sebutan Pangeran Diponegoro, lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta. Sebutan tersebut tercetus, karena beliau berhasil menjadi pemimpin Perang Diponegoro atau dikenal dengan Perang Jawa. Perang ini terjadi selama 5 tahun dari 1825 sampai 1830 melawan Belanda di pulau Jawa.

Dalam perang tersebut, Pangeran Diponegoro memperjuangkan keadilan atas sikap penjajah yang melakukan penindasan terhadap pribumi kala itu. Peristiwa berdarah itu menewaskan sekitar 200 ribu jiwa.

Lalu, beliau meninggal pada 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau juga mendapatkan penghargaan tertinggi, yang diberikan oleh UNESCO pada 21 Juni 2013 dan ditetapkan sebagai Memory of The World.

2. Laksda TNI Anm. Yos Sudarso

sandhiyudha.com

Laksamana Madya (Laksda) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Anm. Yos Sudarso

Lahir pada 24 November 1925 di Salatiga, Jawa Tengah. Beliau merupakan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Laut, cikal-bakal TNI Angkatan Laut (TNI-AL). Namun, gugur pada 15 Januari 1962 di usia 36 tahun dan akhirnya.

Beliau meninggal di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru, setelah ditembak oleh kapal patroli Hr. Ms. Eversten milik armada Belanda saat masa kampanye Trikora. Pada saat itu, beliau mengambil alih komando pertempuran.

KRI Macan Tutul sengaja menjadi umpan agar KRI Harimau dan Macan Kumbang bisa meloloskan diri dari Belanda. Karena itu lah, Yos Sudarso rela tertembak demi menyelamatkan pasukan komando lainnya, sehingga tercatat sebagai pahlawan nasional Indonesia.

3. Halim Perdanakusuma

Abdul Halim Perdanakusuma (ikpni.or.id)

Marsekal Muda (Marsda) TNI. Anm. Abdul Halim Perdanakusuma dilahirkan di Sampang Madura pada tanggal 18 November 1922. Tokoh pahlawan satu ini sangat berjasa dalam membina dan membentangkan sayap Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Beliau gugur gugur saat pesawatnya ditugaskan kembali ke Indonesia dengan menggunakan AVRON ANSON RI-003 untuk mengambil obat-obatan dan perlengkapan persenjataan. 

Atas segala jasanya, maka nama beliau diabadikan sebagai nama salah satu Bandar Udara (Bandara) di Jakarta, yakni Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.

4. R.P Soeroso

Raden Pandji Soeroso (IKPNI)

Raden Pandji Soeroso lahir pada 3 November 1893 di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Beliau dikenal sebagai Pahlawan Nasional, lantaran pernah memperjuangkan kesejahteraan pegawai negeri. Salah satunya yaitu memberi kesempatan para pegawai negeri agar membeli rumah dinas dengan cara mengangsur.

Karena itu, dirinya dijuluki Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia hingga saat ini. Pada tahun 1915 beliau diangkat menjadi Presiden Serikat Islam Probolinggo dan Krakasan serta menjabat Gubernur Jawa Tengah setelah kemerdekaan.

Baca Juga: Mengenang Ghafur Akbar Dharmaputra: Pahlawan Indonesia di Ukraina

5. Sri Susuhunan Pakubuwono X

Sri Susuhunan Pakubuwono X (TROPENMUSEUM)

Sri Susuhunan Pakubuwono X, lahir pada 29 November 1866, adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah antara 1893-1939. Beliau dikenal sebagai raja yang bijaksana dan mendukung segala kegiatan masyarakatnya. Bahkan, Kasunanan Surakarta semakin jaya di bawah kepemimpinannya. 

Hal itu ditandai dengan kemegahan tradisi dan suasana politik yang stabil. Beliau membuat Kasunanan Surakarta mengalami transisi, dari kerajaan tradisional menuju era modern, sejalan dengan perubahan politik di Hindia Belanda. Atas jasanya tersebut, Pakubuwono X dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2011.

6. Mgr. Albertus Soegijapranata S.J.

MGR.A. Sugyopranoto SJ (google)

Salah satu pahlawan nasional yang citranya tak pernah pudar yaitu MGR.A. Sugyopranoto SJ. Beliau adalah seorang Uskup Agung Katolik Semarang, yang lahir di Surakarta pada 25 November 1986. 

Sugyopranoto juga merupakan patriot dengan jiwa nasional sangat tinggi. Sebab, beliau berhasil melawan pendudukan Jepang dan revolusi nasional, sehingga menuai berbagai pujian atas kekuatannya dalam melawan tersebut.

Salah satu kutipan pidatonya yang tak terlupakan yaitu saat Kongres Katolik Seluruh Indonesia di Semarang tahun 1954. Beliau mmengatakan, "Jika kita merasa sebagai orang Kristen yang baik, kita semestinya juga menjadi seorang patriot yang baik."

7. Jenderal TNI Basoeki Rachmat

Jendral Basoeki Rachmat (Wikipedia)

Jenderal Basuki Rahmat adalah seorang jenderal, yang juga menyemplung ke dunia politikus Indonesia. Beliau lahir pada 4 November 1921 di Tuban, Jawa Timur dan merupakan Shodanco dari Daidan Tentara PETA di Pacitan.

Sebelum masuk militer, Basuki muda ingin menjadi guru hingga meneruskan pendidikannya di Sekolah guru Muhammadiyah, Yogyakarta.  

Setelah bergabung sebagai prajurit militer, akhirnya beliau ditunjuk sebagai Panglima Komando Daerah Militer (KODAM) VIII / Brawijaya di Surabaya dengan pangkat Mayor Jendral. Beliau ikut mengambil peran penting dalam menyadarkan parjurit jaajran Kodam agat tidak terhasut Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca Juga: Dipertanyakan: Pahlawan Lelaki Ada 185, Tapi Perempuan Kok Cuma 15

8. Prof. Dr. Hazairin, SH

Prof. Dr. Hazairin, SH (Wikipedia)

Prof. Dr. Hazairin, SH lahir di Bukittinggi pada 28 November 1906, beliau merupakan Guru Besar Hukum Adat dan Hukum Islam di Universitas Indonesia, Guru Besar di Universitas Islam Jakarta, Perguruan Tinggi Hukum Militer (PTHM), dan Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Beliau sangat berperan penting pada masa perang kemerdekaan, khususnya ketika menduduki jabatan sebagai Wakil Gubernur Muda Propinsi Sumatera. 

Beliau mengeluakan kebijakan pencetakan uang kertas yang berlaku sejak 1 Desember 1947 sampai 27 Desember 1949 di dalam daerah Karesidenan Bengkulu. Karena jasanya tersebut Hazairin dianugerahi sebagai pahlawan nasional pada tahun 1999.

9. Izaak Huru Doko

Izaak Huru Doko (IKPNI)

Izaak Huru Doko adalah Pahlawan Nasional kelahiran Seba, Pulau Sabu, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 20 November 1913. Semasa perjuangannya, Izaak turut andil dalam mengorganisir tenaga-tenaga nasional untuk menghadapi Pemerintah Reaksioner Belanda (NICA).

Selain itu beliau juga dikenal menjadi penasihat dari utusan Timor ke Konferensi Malino tahun 1946, yang berhasil memperjuangkan zelfbeschikkingsrecht (hak menentukan nasibnya sendiri) bagi bangsa Indonesia dan mempertahankan Negara Kesatuan RI.

Bahkan, menghapuskan Korte Verklaring (Plakat Pendek, otonomi) dari daerah-daerah Swapraja. Karena keteguhannya dalam memperjuangkan aspirasi untuk merdeka dalam Negara Kesatuan RI, dirinya dijuluki 'Ayam Jantan dari Timor'.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya