Mengenang Ghafur Akbar Dharmaputra: Pahlawan Indonesia di Ukraina

Ghafur adalah arsitek di balik evakuasi 133 WNI di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Mengevakuasi ratusan warga negara Indonesia (WNI) di tengah perang tentu bukan perkara mudah. Apalagi jika "sang arsitek" mengidap kanker ganas. Itulah tantangan yang dihadapi oleh Ghafur Akbar Dharmaputra, Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina, Armenia, dan Georgia. 

Tidak lama setelah dilantik sebagai duta besar pada 31 Januari 2022, Ghafur dihadapkan dengan tugas besar lantaran Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Bisa dikatakan bahwa evakuasi WNI menjadi tugas pertama dan terakhirnya, sebelum Ghafur menutup mata dan kembali ke pangkuan Sang Kuasa pada 12 Mei 2022. 

Almarhum meninggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada pukul 21.52 WIB. Dia mengidap kanker sarkoma yang menggerogoti jaringan lunak saraf. Jenazah Ghafur dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Memperingati Hari Pahlawan 10 November, IDN Times mendedikasikan tulisan tentang almarhum Ghafur dan perjuangannya mengevakuasi WNI dari Ukraina. Lantas, seperti apa sih sosok Ghafur?

1. Sepak terjang Ghafur

Mengenang Ghafur Akbar Dharmaputra: Pahlawan Indonesia di UkrainaInfografis almarhum Duta Besar Ghafur Akbar Dharmaputra (IDN Times/Aditya Pratama)

Ghafur lahir di Bandung, 16 Februari 1964. Dia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dan merupakan salah satu lulusan terbaik dari angkatan 1982. Ghafur juga meraih gelar master di Universitas Wolongong, Australia dan Graduate Diploma dari Sekretariat World Trade Organization (WTO). 

Darah diplomat memang mengalir di keluarganya. Ayah Ghafur juga merupakan seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri RI. 

Sebelum menjadi duta besar, Ghafur sempat memegang jabatan sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan Menko PMK (2020-2022), Deputi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK (2019-2020), Staf Ahli Menko PMK bidang SDGs merangkap Plt Deputi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK (2016-2019). 

Sebelum itu, Ghafur sempat menjabat sebagai Konsul Jenderal RI untuk New York (2012-2016) serta Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup di Kementerian Luar Negeri (2008-2011). Ghafur juga pernah ditugaskan di perwakilan RI di Washington DC, Mexico City dan Kairo. 

“Almarhum adalah diplomat senior Indonesia yang telah mendedikasikan kerja dan karyanya untuk negara dan bangsa,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah.

Baca Juga: Kisah Danna Terjebak 4 Hari di KBRI Kiev: Hari Itu Menegangkan!

2. Sosok almarhum Ghafur di mata para WNI

Mengenang Ghafur Akbar Dharmaputra: Pahlawan Indonesia di UkrainaAlmarhum Dubes RI untuk Ukraina, Armenia, dan Georgia, Ghafur Akbar Dharmaputra (Dok. IDN Times/Istimewa)

Danna Miranda, salah seorang WNI yang dievakuasi dari KBRI Kiev ke Bukares, mengenang Ghafur sebagai sosok yang bertanggung jawab.

“Pak Dubes sangat bertanggung jawab dan merangkul semua WNI saat evakuasi waktu itu. Segala bentuk informasi sangat jelas disampaikan oleh Pak Dubes," kata Danna kepada IDN Times, Selasa (8/11/2022).

Ia menceritakan, Ghafur kala itu ikut mengendarai mobil untuk sampai ke perbatasan Moldova. Setelah itu, dia dan tim KBRI berbalik arah ke beberapa titik evakuasi lainnya di Ukraina, demi menyelamatkan para WNI.

WNI lainnya, Iskandar, mengakui kinerja KBRI Kiev yang sangat luar biasa. Dia sadar bahwa bukan perkara mudah untuk mengeluarkan sembilan WNI yang terjebak di Chernihiv selama 22 hari. Saat itu, Chernihiv menjadi titik kontak terpanas antara Rusia dengan Ukraina. 

Iskandar juga kagum dengan tanggung jawab KBRI Kiev, di saat banyak kedutaan asing meninggalkan warganya di Ukraina. Bahkan, ketika otoritas setempat sekali pun lalai dengan posnya, membiarkan warga Ukraina juga terjebak di zona konflik. 

"KBRI toplah. Jauh lebih baik dari kantor kedutaan lainnya. Kondisi kami selalu dipantau, kami selalu berkomunikasi. Paten pokoknya KBRI kita," ungkap lelaki berdarah Binjai, Sumatera Utara itu.  

3. Tidak mau meninggalkan Ukraina sebelum semua WNI dievakuasi

Mengenang Ghafur Akbar Dharmaputra: Pahlawan Indonesia di UkrainaAlmarhum Dubes RI untuk Ukraina, Armenia, dan Georgia, Ghafur Akbar Dharmaputra (Dok. IDN Times/Istimewa)

Fei Fei Rizky, mantan sekretaris pribadi Ghafur, mengatakan bahwa Ghafur merupakan sosok yang bijaksana, sekalipun dalam suasana darurat pada saat evakuasi WNI.

“Segala keputusan benar-benar dipertimbangkan dari berbagai pihak. Selalu ngobrol dengan orang lain bagaimana baiknya. Bukan tidak ada pendirian ya, tetapi itulah pemimpin yang melihat kondisi timnya bagaimana,” kata Fei, kepada IDN Times.

Menurut Fei, Ghafur benar-benar memikirkan kondisi WNI. Ghafur dan timnya harus berpindah tempat demi memastikan keselamatan para WNI. 

“Bapak selalu mikirin WNI, WNI, WNI. Bapak selalu minta bantuan banyak pihak untuk mastiin WNI sudah aman,” tuturnya.

Selain itu, Fei juga mengenang Ghafur sebagai sosok yang tenang. Dia pandai menyembunyikan sakit yang diderita dan kepanikan yang melanda, agar para WNI yang terjebak tidak makin gelisah. 

“Bapak itu orang paling tenang sedunia menurut aku. Kalau berdua ama aku, dia itu stres banget. Tapi di depan, di luar situ, dia selalu pasang muka ceria. Dia bahkan masih sempat bercanda saat makan bersama," ungkapnya.

Kondisi kesehatan Ghafur mulai menurun saat sudah sampai di Polandia. Saat hari-hari terakhir evakuasi, Ghafur sudah tidak bisa jalan karena merasakan sakit pinggang yang teramat sangat. Untuk berjalan pun sangat susah. 

Fei mengungkapkan, almarhum tidak mau meninggalkan Ukraina sekalipun kondisi kesehatannya makin drop, hingga sembilan WNI yang terjebak di Chernihiv berhasil dievakuasi. 

Sejak awal proses evakuasi, Ghafur disebut selalu melibatkan semua elemen di KBRI Kiev, tanpa pandang bulu.

“Bapak selalu konfirmasi ke kita untuk ambil keputusan. Selalu minta insight, padahal kita tahu dia pasti sudah punya keputusan. Tapi dia selalu melibatkan kita. Jadi kita itu benar-benar dianggap kehadirannya,” kenang Fei.

Baca Juga: Kisah Nani Keluar dari Ukraina di Tengah Perang: Kok Cepat Banget Ya!?

4. Proses evakuasi WNI dari Ukraina

Mengenang Ghafur Akbar Dharmaputra: Pahlawan Indonesia di UkrainaDoa bersama meninggalkan Polandia untuk ke Lviv menjemput WNI yang terjebak di Chernihiv (Dok. IDN Times/Istimewa)

Evakuasi ratusan WNI dari Ukraina pun dilakukan ke dua negara yaitu Polandia dan Rumania. Data terakhir yang tercatat ada 133 WNI di Ukraina kala itu.

Sebelum invasi Rusia pecah, Ghafur menegaskan bahwa KBRI Kiev siap mengevakuasi para WNI yang ada di Ukraina, di mana mayoritas mereka tinggal di Kiev dan Odesa.

Evakuasi WNI pun dijalankan pada 24 Februari 2022 dengan kerja sama antara Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Kiev, KBRI Warsawa dan KBRI Bukares. Total, 22 hari upaya evakuasi dilakukan, termasuk mengevakuasi WNI dari Chernihiv.

Kala itu, ada 23 WNI dan sembilan staf esensial di KBRI Kiev yang memilih untuk tinggal karena alasan keluarga, di mana mereka telah menikah dengan warga Ukraina.

Artikel ini didedikasikan khusus untuk almarhum Dubes Ghafur Akbar Dharmaputra bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November. Ghafur meninggal karena kanker pada 12 Mei 2022, setelah mengabdi selama 35 tahun di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 

Baca Juga: Kisah Iskandar Terjebak di Zona Perang: Gak Terpikir Bisa Selamat!

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya