TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gen Z Cenderung Pilih Punya Anak Dibanding Childfree, Ini Alasannya 

Gen Z gak masalah jika ada seseorang yang memilih childfree

ilustrasi gen Z (IDN Times/Indonesia Gen Z Report 2022)

Jakarta, IDN Times - Influencer sekaligus YouTuber Gita Savitri atau akrab disapa Gitasav belakangan ini kembali menjadi sorotan usai pernyataan kontroversialnya yang menyebut bahwa tidak memiliki anak merupakan salah satu upaya anti penuaan alami.

Hal itu disampaikan Gitasav ketika menjawab salah satu komentar warganet di salah satu unggahan Instagram pribadi Gitasav @gitasav, yang memujinya karena tampak awet muda meski umur dia sudah menginjak 30 tahun. 

"Not having kids is, indeed natural anti aging. You can sleep for 8 hours every day, no stress hearing kids screaming. And when you finally got wrinkles, you have the money to pay for botox," tulis Gita dalam kolon komentar unggahannya.

YouTuber perempuan ini memang diketahui memutuskan untuk tidak memiliki anak atau childfree usai menikah dengan suaminya pada 2018 lalu. Keputusannya ini tentunya menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat termasuk Generasi Z (GenZ). Lantas, bagaimana pandangan Generasi Z (GenZ) terkait childfree?

Baca Juga: Kepala BKKBN: Childfree Awet Muda Tapi Gak Awet Umur, Berisiko Kanker

1. Tidak semua orang siap mempunyai anak meski finansial cukup

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Salsabila Gunawijaya (22), mahasiswi jurusan Geografi di salah satu kampus negeri di Depok, Jawa Barat, mengungkapkan tak masalah apabila seseorang atau sepasang suami-istri memutuskan untuk childfree. Sebab, kata dia, tidak semua orang siap menjadi orang tua meski dalam segi finansial sudah cukup memadai.

"Kalau ada orang yang mau childfree ya gak masalah itu kan pilihan dia, dia yang tahu kapasitas diri dia. Gak semua orang siap jadi orang tua, gak melulu soal finansial ya, ada banyak orang bilang kalau anak itu bawa rezeki. Ya, kaya tapi mental gak siap punya anak ya percuma. Intinya, childfree bebas-bebas aja sih, asal punya asuransi buat hari tua," kata Salsabila kepada IDN Times, Sabtu (11/2/2023).

Kendati demikian, Salsabila atau akrab disapa Caca ini mengatakan, dirinya tetap ingin memiliki anak apabila sudah menikah dan siap menjadi sosok ibu. Hanya saja, dia menyoroti kebiasaan warga Indonesia yang cenderung ingin mengetahui lebih dalam privasi orang lain baik itu tentang pasangan, anak, keluarga, dan sebagainya.

"Aku gak sukanya di Indonesia tuh pasti kalau belum nikah ditanya kapan nikah, udah nikah belum punya anak, ditanyain terus kapan punya anak, kok belum hamil, ga bisa hamil ya? Mandul ya? Punya anak dong! Anak tuh bawa rezeki," kata Caca. 

"Kalau udah punya anak dipaksa nambah anak, gak punya anak cowok dipaksa nambah anak cowok atau apalah. Emang kalau aku nanti lahiran, kalian mau bayarin? Biaya lahiran aja mahal banget, sekolah anak juga mahal, aku pengen anak aku nantinya dapet yang terbaik," lanjutnya.

2. Jangan punya anak dulu kalau masih prioritaskan karier

Ilustrasi Kerja (IDN Times/Besse Fadhilah)

Seorang mahasiswa di salah satu universitas di Tangerang, Maul (22), juga sependapat dengan Salsabila. Ia mengatakan, childfree adalah keputusan masing-masing setiap orang dan tergantung kesibukan yang sedang dijalankan.

"Tergantung sih, kalau kita masih sibuk sama hobi atau karier ya sebaiknya jangan punya anak dulu, kalau punya anak nanti kariernya terbengkalai atau anaknya yang jadi gak keurus," ucapnya.

Ia menilai, kalau seseorang atau sepasang suami-istri masih memprioritaskan karier khawatir anak menjadi tidak terurus hingga hubungannya dengan anak justru menjadi jauh.

"Kalau sibuk sama karier nanti anaknya yang terbengkalai. Khawatir kita pulang kerja atau kuliah capek cuma bisa marah-marah, akhirnya anak dekatnya sama pengasuh atau orang lain yang menjaganya selama kita bekerja, bukan sama orang tua," kata dia.

Baca Juga: Bahaya Childfree, Kepala BKKBN Ingatkan Ledakan Orang Miskin

3. Childfree boleh, tapi jangan giring opini seolah-olah punya anak bikin stres

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, seorang barista di salah satu kafe di Bogor, Jawa Barat, Audinda Putri Wardhana (20) menyampaikan bahwa dirinya benar-benar tidak mendukung childfree. Menurutnya, anak adalah sebuah anugerah dan banyak hal baik yang didapatkan. 

"Terlepas childfree adalah hak dari setiap orang, tapi aku memilih tidak mendukung untuk hal tersebut secara pribadi, karena anak itu anugerah banyak hal (baik) yang didapat dari mempunyai anak, dan sepertinya childfree nggak sesuai sama culture di Indonesia," ujarnya.

Audinda menyebut, dirinya lahir dan tumbuh kembang dari sebuah keluarga besar. Ia mengaku bahagia memiliki keluarga, terlebih lagi apabila bisa berkumpul bersama. Karena itu, kata dia, dirinya tidak setuju dengan childfree yang cenderung menghentikan garis keturunan.

Terkait pernyataan Gitasav, ia menilai bahwa pernyataan itu tidak masuk akal. Menurutnya, childfree bukan tolok ukur awet muda atau tidaknya seseorang. Sebab,  kata dia, banyak orang yang usianya sudah menginjak umur 70 tahun pun masih terlihat muda.

"Jadi, intinya awet muda itu ya dari kita bahagia, pola hidup sehat dan olahraga, itu baru kunci awet muda. Childfree boleh, tapi jangan menggiring opini jadi seolah-olah orang yang punya anak tuh gak bisa happy or stress aja," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya