TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagi Ahok, Rizieq Adalah Penyebar Kebohongan

Ahok minta maaf karena sering membuat gaduh

Subekti/Tempo.co

Berbagai tudingan terus mengarah kepada terdakwa dugaan penisatan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sebaliknya, Ahok bersikukuh bahwa ucapannya tentang Al Maidah bukan bagian dari upaya penodaan agama. 

IDN Times

Dikutip Kompas.com, (5/4), sayangnya penialainnya tersebut bertentangan dengan kenyataan yang dihadapinya. Dia mengklaim bahwa ada beberapa oknum yang menggunakan ayat tersebut untuk menjegalnya. Isu SARA baginya adalah sarapan sehari-hari. Ahok merasa sudah dijegal sejak masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.

Tidak berhenti sampai disitu, isu ini terus menghantuinya saat dia terpilih menjadi Gubernur menggantikan Joko Widodo tahun 2014 yang terpilih sebagai Presiden. Menariknya, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab saat itu bahkan menciptakan Gubernur tandingan.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Begini Perkembangan Kasus Dugaan Chat Mesra Rizieq-Firza. 

Ahok menilai Rizieq menyebarkan kebohongan dengan membawa-bawa Surat Al Maidah.

Subekti/Tempo.co

Ahok mengatakan bahwa Rizieq saat itu menolaknya menjadi Gubernur dan mengaikatnnya dengan surat Al Maidah ayat 51. Ahok punya sudut pandang sendiri dalam mengartikan Al Maidah ayat 51. Menurutnya dalam ayat tersebut tidak pernah menyebutkan tidak boleh memilih pemimpin non-Muslim. Namun, Rizieq terus menerus mengkampanyekan surat tersebut.

Akibat seringnya Rizieq membuat pernyataan tentang dirinya yang dianggap tak sesuai, Ahok menilai bahwa Rizieq adalah pembohong. Dia menilai cara Rizieq membungkus kebohongan dengan membawa-bawa surat Al Maidah ayat 51 adalah tindakan yang salah.

Baca Juga: Ini Deretan Rencana Ahok Jika Tak Terpilih Lagi Menjadi Gubernur. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya