TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Benarkah Ruhut Sitompul Akan Dukung Ahok Apabila Dirinya Dipecat Demokrat?

Ruhut ingin jadi independen

Antara (via suara.com)

Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengaku sudah memiliki rencana apabila dirinya dipecat dari Partai Demokrat. Jika dirinya dipecat, dia akan menjadi Ahok yang kedua, tokoh independen dan tidak ke partai lain.

Dilansir Kompas.com, (7/10), faktanya Ruhut saat ini masuk sebagai anggota tim pemenangan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, yang diusung oleh PDI Perjuangan, Hanura, Nasdem, dan Golkar.

Antara via suara.com

Partai Demokrat sendiri mengusung pasangan bakal calon lain, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Sejumlah kader Partai Demokrat sebelumnya menyebutkan akan menjatuhkan sanksi bagi Ruhut atas tindakannya yang dianggap membelot ke partai lain.

Menurut Ruhut, dia memang sudah meminta agar Partai Demokrat memecat dirinya. Dia sendiri mengaku tidak akan mundur jika bukan karena dipecat. Sebab, Ruhut mengaku cinta terhadap partainya dan rasa hormat kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Dia yang sudah setia dengan Partai Demokrat selama dua periode merasa bahwa jabatan bukan segala-galanya. Dia bangga dengan Partai Demokrat dan menganggap Susilo Bambang Yudhoyono sebagai gurunya. Dia sangat menghormati pria yang kerap disapa SBY tersebut.

Baca Juga: Jadi Lulusan American University dan Pengurus MUI, Marwah Daud Kukuh Bela Dimas Kanjeng.

Ruhut Sitompul menepis kabar dia meminta-minta masuk ke tim Ahok.

Dian Rosmala/suara.com

Sebuah isu miring menerpa politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Dia disebut meminta-minta agar masuk ke tim pemenangan Ahok-Djarot. Kabar tersebut tidak sekedar angin lalu saja karena sumber informasi justru datang dari Ahok.

Menurut Ahok, Ruhut mengajukan sendiri supaya termasuk ke daftar anggota tim pemenangan yang telah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta, Selasa 4 Oktober 2016. Ruhut menurutnya sangat dekat dengan Golkar. Jadi Ruhut sendirilah yang mengajukan dirinya ke tim Ahok. Informasi soal mengemis tersebut juga datang dari kolega Ruhut di Partai Demokrat, Roy Suryo.

Ruhut pun kembali menceritakan kronologis, bagaimana dia akhirnya masuk tim pemenangan Ahok-Djarot. Pada Selasa siang, 4 Oktober 2016, Ruhut bekerja seperti biasa. Namun, saat itu, dia ingin pergi ke Kementerian Maritim yang kini dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Tapi saat di jalan, tiba-tiba dia ditelepon politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Charles Honoris.

Dia meminta izin supaya namanya dimasukkan dalam tim pemenangan Ahok. Ruhut menilai Charles adalah orang yang sopan, dan dekat dengannya. Akhirnya, dia pun bersedia. Menurut Ruhut, dia sudah seperti anaknya sendiri. Bahkan, yang bersangkutan itu sering memanggilnya dengan sebutan om.

Baca Juga: Dian Sastro Aja Butuh Berjuang Buat Jadi Wanita Hebat, Masa Iya Kita Diam Saja?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya