TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jusuf Kalla Prihatin Lihat Media Sosial di Indonesia Banyak Sebarkan Ujaran Kebencian, Kalau Kamu?

Ketika menyebar kebaikan jauh lebih baik, kenapa harus menyebar kebencian?

Roderick Adrian Mozes/Kompas.com

Media sosial di Indonesia yang saat ini sangat penuh dengan ujaran kebencian membuat Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku prihatin. JK menilai ujaran kebencian yang tersebar selama proses pemilihan presiden di Amerika Serikat saat ini terasa lebih parah.

Roderick Adrian Mozes/Kompas.co

Kalla menilai ujaran kebencian yang tersebar di media sosial saat ini juga terjadi tidak terlepas dari panasnya persaingan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Suhu bertambah panas setelah salah satu calon, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dituduh melakukan penistaan agama. Tetapi, JK berharap, setelah kepolisian mengambil keputusan soal kasus Ahok, maka suasana baik di media sosial bisa kembali sejuk.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Kemenangan Donald Trump Akan Susahkan Dunia.

Salah satunya adalah akun anonim yang sering kali menyebar kebencian fitnah segala macam itu. Pelakunya harus segera ditindak secara hukum. Warga negara Indonesia dan umat Islam khsususnya yang peduli dengan keberagaman Indonesia boleh beropini. Sebab, tidak ada yang melarang beropini. Tidak ada yang melarang juga untuk berdebat. Asal berdebat dan beropini dengan baik. Namun, komentar tersebut jangan sampai masuk pada ranah fitnah.

Masyarakat harus waspada dan tidak mudah terprovokasi.

harianindo.com

Media sosial menjadi ajang beropini, diskusi, dan penyebaran provokasi kebencian. Soal itu, masyarakat diminta agar lebih waspada. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyarankan kepada kepolisian, harus mengantisipasi upaya provokasi yang dilakukan oleh beberapa pihak melalui media sosial.

Baca Juga: Kakek Berusia 125 Tahun Dihukum 6 Bulan Karena Edarkan Uang Dolar Palsu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya