TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rizieq Akan Dijemput Paksa, FPI Angkat Bicara

Rizieq masih di Arab saudi

Kritianto Purnomo/Kompas.com

Polda Metro Jaya tidak punya pilihan lain selain melakukan penjemputan paksa kepada Rizieq Shihab. Ini karena dia telah mangkir sebanyak dua kali dari panggilan penyidik. Rizieq saat ini sedang tidak ada di Indonesia karena dia sedang menyelesaikan program doktoralnya di Malaysia. Dikutip Liputan6.com, (13/5), Rizieq  rencananya akan diperiksa sebagai saksi dalam dugaan kasus pornografi dalam chat WhattsApp dengan Firza Husein.

Kritianto Purnomo/Kompas.com

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan bahwa Rizieq seharusnya sudah diperiksa oleh penyidik sejak Rabu 10 Mei 2017 lalu. Namun, dia belakangan ini malah berada di luar negeri. Karena itulah Argo menegaskan pihaknya akan segera menjemput paksa Rizieq apabila yang bersangkutan sudah berada di Indonesia. Kendati demikian, kasus ini masih belum menetapkan tersangka satu pun. Sejumlah pihak yang diduga terlibat masih berstatus sebagai saksi.

Baca Juga: HTI dan FPI Minta Ahok Mendapatkan Vonis Paling Berat. 

Juru Bicara FPI mengklaim perlakukan pihak polisi kepada Rizieq tidak tepat.

Kritianto Purnomo/Kompas.com

Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif mengatakan bahwa perlakuan pihak kepolisian kepada Rizieq Shihab tersebut tidak tepat. Dia menilai penjemputan paksa tersebut seharusnya dilakukan pada pihak yang sudah menjadi tersangka atau terdakwa dalam kasus kriminal luar biasa, contohnya adalah koruptor atau teroris. Jadi menurutnya kurang tepat jika rencana tindakan tegas dari pihak berwajib tersebut dilakukan terhadap saksi yang bukan dalam kasus luar biasa seperti yang disebutkannya tadi.

Pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Pawiro pun juga mengatakan hal senada. Menurutnya kebijakan penjemputan paksa terhadap Rizieq adalah aksi yang berlebihan. Dia pun menegaskan bahwa Rizieq akan bersikap kooperatif setibanya nanti di Indonesia.

Baca Juga: HTI Dibubarkan, FPI: Kami Berbeda. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya