TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadiri KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Jokowi Dapat Hadiah Jersey Istimewa

Jokowi dorong isu Rakhine State

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali mengangkat isu masyarakat di Rakhine State, Myanmar, dengan berharap situasi di sana mengalami kemajuan signifikan. Jokowi mengatakan Indonesia selalu memberi perhatian besar bagi upaya pemulihan situasi dan keamanan di Rakhine State.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri sesi Pleno KTT ke-35 ASEAN yang digelar di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Sabtu (2/11).

"Saya yakin kita semua mengharapkan agar situasi di Rakhine State dapat segera kembali normal," ujar Presiden kepada pemimpin negara-negara ASEAN, seperti dalam keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (2/11).

1. Jokowi mendorong pemimpin ASEAN terus mengupayakan repatriasi secara sukarela, aman, dan bermartabat bagi pengungsi di Rakhine State

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Jokowi mendorong pemimpin ASEAN untuk terus mengupayakan repatriasi secara sukarela, aman, dan bermartabat bagi para pengungsi di Rakhine State. Para pemimpin ASEAN juga sepakat berkontribusi dalam mendukung upaya tersebut.

Pada kesempatan sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Jokowi memberikan saran dan pandangan bagi penyelesaian isu kawasan saat berbicara di sesi pleno tersebut.

Pertama, Presiden Jokowi memandang perlu diteruskan dialog dengan para perwakilan pengungsi yang saat ini berada di Cox’s Bazaar.

"Karena dengan dialog dan komunikasi maka akan muncul trust. Dan trust ini akan sangat besar artinya bagi persiapan repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat," tutur Retno, yang memberikan keterangan pers di Hotel Grand Hyatt Erawan, Bangkok.

Kedua, sebagai bagian dari upaya penanganan, Indonesia sepenuhnya mendukung usulan untuk mendirikan satuan tugas ad-hoc di Sekretariat ASEAN yang fokus memantau pelaksanaan rekomendasi tim Preliminary Needs Assessment (PNA).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menegaskan Indonesia siap berkontribusi agar satuan tugas ad-hoc dapat segera terbentuk dan bekerja.

"Para pemimpin ASEAN sudah menyepakati akan dilakukan pendirian ad-hoc task force di Sekretariat ASEAN dan Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk memberikan kontribusi agar satuan tugas tersebut dapat segera terbentuk," kata Retno.

Ketiga, Indonesia mengharapkan agar prioritas proyek dan kegiatan-kegiatan sebagai implementasi rekomendasi PNA yang telah disepakati dalam "2nd Technical Working Group" antara ASEAN dan Myanmar pada Oktober lalu, segera dijalankan.

"Untuk mendorong implementasi prioritas proyek dan kegiatan, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia juga siap memberikan kontribusi," tandas Retno.

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jokowi: Semoga Masuk Final

2. Menjaga asa untuk perdamaian di Rakhine State dan Palestina

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Presiden Jokowi secara khusus membahas isu krisis kemanusiaan di Rakhine State (Myanmar) dan Palestina dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres, saat pertemuan bilateral keduanya selepas sesi Pleno KTT ke-35 ASEAN.

Dalam pertemuan ini, sejumlah kepala negara menyampaikan pandangannya terkait situasi terkini terhadap dua isu tersebut. Tak hanya itu, Presiden juga menyatakan kesiapan Indonesia turut berkontribusi bagi upaya penyelesaian masalah.

"Presiden menyampaikan observasinya terhadap dua isu tersebut. Sekali lagi, Indonesia secara aktif bersedia, more than ready, untuk berkontribusi dalam upaya penyelesaian dua masalah yang tidak mudah itu," ujar Menteri Retno yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral.

Sedangkan, Sekjen PBB menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Jokowi atas kontribusi Indonesia dalam upaya penyelesaian dua isu tersebut.

Meski hingga kini situasi di Rakhine State dan Palestina belum menemui hasil yang diharapkan, baik Jokowi dan Sekjen PBB memiliki pandangan yang sama bahwa seluruh pihak tetap harus menjaga asa bagi penyelesaian krisis tersebut.

"Kita tidak boleh putus asa. Kita harus terus berusaha karena dua-duanya pada akhirnya menyangkut masalah kemanusiaan," tutur Retno.

Selama pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi juga didampingi beberapa menteri di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

3. Presiden Jokowi ajak negara ASEAN konkretkan implementasi Outlook ASEAN tentang Indo-Pasifik

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Presiden Jokowi juga mengajak pemimpin negara-negara ASEAN menguatkan kerja sama dan bekerja keras melindungi stabilitas dan kesejahteraan di kawasan.

Retno menjelaskan di tengah ketidakpastian perekonomian global, negara-negara ASEAN memiliki situasi yang jauh lebih baik, bila dibandingkan dengan negara-negara di kawasan lain.

"Kalau dibandingkan dengan kawasan lain, Asia Tenggara situasinya masih jauh lebih baik. Baik dilihat dari sisi stabilitas politik maupun dari sisi pertumbuhan ekonomi yang masih di atas pertumbuhan ekonomi dunia," ujar dia.

Penguatan kerja sama yang disampaikan Presiden Jokowi salah satunya dicapai dengan menindaklanjuti Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik, yang sebelumnya telah disepakati pemimpin ASEAN dalam KTT ke-34 ASEAN pada 22 Juni 2019.

"Tantangan kita adalah bagaimana Outlook ini dapat diimplementasikan segera. Outlook tersebut merupakan cara pandang ASEAN untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan stabil, damai, dan sejahtera," tutur Retno.

"Di dalam Outlook tersebut, dimuat empat bidang kerja sama, yaitu maritim, konektivitas, SDGs, dan kerja sama ekonomi lainnya. Sekarang saatnya bagi ASEAN memegang peran untuk menindaklanjuti empat kerja sama itu," sambungnya.

Retno mengatakan Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan gagasannya untuk menggelar "Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum" pada 2020. Indonesia berpandangan peningkatan konektivitas dan infrastruktur di negara-negara ASEAN akan meningkatkan kemakmuran kawasan.

"Ini adalah bentuk implementasi dari ASEAN Outlook on Indo-Pacific," ujar Retno.

Melalui inisiatif tersebut, Indonesia berharap agar pada akhirnya ASEAN dapat terus melaju dan menjadi lokomotif pengembangan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik. Dengan demikian, keberadaan ASEAN menjadi terus relevan bagi rakyatnya dan dunia.

4. Presiden Jokowi hadiri sesi Pleno KTT ke-35 ASEAN di Bangkok

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Presiden Jokowi menghadiri sesi Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN yang digelar pada Sabtu (3/11) di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand.

Saat menghadiri sesi pleno tersebut, Presiden Jokowi didampingi beberapa menteri di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Thailand atas kepemimpinannya sebagai Ketua ASEAN selama 2019. Kepala Negara juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pemimpin dan wakil negara ASEAN dalam pelantikannya sebagai Presiden periode 2019-2024.

Retno mengatakan salah satu isu yang disampaikan pemimpin negara ASEAN ialah mengenai perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Mereka sepakat dan menyampaikan harapan yang sama untuk menyelesaikan perundingan terkait RCEP tersebut.

"Rata-rata para pemimpin menyampaikan harapan ASEAN bahwa kita bisa menyelesaikan perundingan mengenai RCEP. ASEAN secara satu memiliki harapan yang jelas agar RCEP ini dapat diselesaikan negosiasinya," tutur Retno.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan sejumlah isu lainnya seperti upaya penanganan krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar, dan peningkatan kerja sama untuk mengimplementasikan Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik.

Baca Juga: Surya Paloh Sowan ke PKS, Jokowi: Jangan Terlalu Baper, Lah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya