TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua MPR: Sudah Saatnya Kerahkan Seluruh Matra TNI Tumpas KKB Papua

Negara diminta hadir lindungi nakes demi kemanusiaan

Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet (Dok.IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan sudah waktunya negara menindak tegas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki TNI.

"Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB, untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa," kata politikus yang akrab disapa Bamsoet, dilansir ANTARA, Minggu (19/9/2021).

Pernyataan Bamsoet menanggapi terkait tindakan KKB di Papua yang membakar sejumlah fasilitas umum seperti Puskesmas dan kantor bank, di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Tindakan KKB tersebut membuat sejumlah tenaga kesehatan perempuan dilecehkan, disiksa, hingga tewas dibunuh.

Baca Juga: 9 Nakes di Distrik Kiwirok Papua Alami Trauma Usai Penyerangan   

1. Bamsoet mendesak pemerintah menurunkan kekuatan empat matra terbaik TNI

Prajurit Kopassus saat melakukan defile pasukan pada Upacara Penyerahan Satuan Kopassus di lapangan Makokopassus, Jakarta, 8 Oktober 2016. (ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa)

Bamsoet mendesak pemerintah menurunkan kekuatan empat matra terbaik TNI, selain Brimob Polri, yaitu Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka. Menurut dia, pemerintah perlu segera mengerahkan pasukan terbaik tersebut untuk menumpas KKB di Papua.

Politikus Partai Golkar itu juga meminta pemerintah jangan ragu menindak tegas anggota KKB di Papua, terutama pasca-tindakan penganiayaan sejumlah tenaga kesehatan atau nakes hingga meninggal dunia.

"Sekali lagi saya tegaskan, sikat habis (KKB di Papua), urusan HAM kita bicarakan kemudian, jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat Indonesia," ujar Bamsoet.

2. Sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar bendera Republik Indonesia di Nduga Papua. (dok. TPNPB-OPM)

Bamsoet mengatakan sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua, korbannya mulai dari masyarakat sipil, personel TNI-Polri, hingga menyasar nakes.

Menurut Bamsoet, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan tersebut adalah bagian dari tindakan mereka.

Karena itu, menurut Bamsoet, tidak ada alasan bagi TNI-Polri untuk tidak segera menumpas habis KKB di Papua.

"Ke mana suaranya para aktivis HAM dan aktivis perempuan? Kenapa ketika saudara sebangsanya dibunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas para pelaku (KKB di Papua), mereka teriak soal HAM?" katanya.

Bamsoet mencontohkan pada 8 April 2021, KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo dan juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.

"Lalu pada 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak. Disusul tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB pada 14 April 2021," katanya.

Selain itu, lanjut Bamsoet, pada 15 April 2021, KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom. Bahkan, Kepala BIN Daerah Papua Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha turut menjadi korban kebiadaban akibat ditembak KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

3. Ketua MPR minta pemerintah lindungi nakes di Papua

Tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tiba di Jayapura usai dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 17 September 2021. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Selain itu, Bamsoet meminta pemerintah memberikan perlindungan terhadap para nakes yang berada di Papua dari berbagai macam tindak kekerasan dan ancaman keselamatan.

"Pemerintah pusat dengan dukungan TNI-Polri dan pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota se-Papua bisa menjamin keselamatan, dan keamanan tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai fasilitas kesehatan di berbagai wilayah Papua," kata dia.

Menurut Bamsoet, perlindungan terhadap nakes sangat diperlukan, terutama di tengah suasana pandemik COVID-19. Kehadiran nakes juga sangat dibutuhkan karena merupakan pejuang garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa manusia.

"Gangguan terhadap keamanan dan keselamatan para tenaga kesehatan merupakan alarm tanda bahaya terhadap kemanusiaan," ujar dia.

Bamoes berharap tidak ada lagi korban dari rakyat sipil yang tidak bersalah, karena itu negara harus hadir dengan kekuatan penuh. Dia menilai serangan terhadap fasilitas kesehatan merupakan serangan terhadap kemanusiaan, sehingga tidak dapat dibenarkan atas nama apapun.

Baca Juga: Evakuasi Jenazah Nakes Gabriela Meilani di Papua Diwarnai Penembakan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya