Mahasiswa Asing Berebut Studi Islam di UIII
Ada 1.999 orang dari 63 negara melamar jadi mahasiswa UIII
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Sebanyak 1.999 orang dari 63 negara melamar untuk mendapatkan kesempatan belajar di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024.
Jumlah pendaftar dari luar negeri tersebut mengalahkan jumlah pendaftar yang berasal dari dalam negeri. Pendaftar dari dalam negeri hanya mencapai 44 presen, sedangkan dari luar negeri mencapai 56 persen.
“Peminat semua fakultas hampir sama, studi Islam sangat tinggi dari luar negeri. Pelamar ini 60 persen dari luar negeri, tapi kita hanya terima 45 persen. Tapi untuk peminatnya sama rata untuk setiap fakultasnya,” ungkap Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan SDM, Bahrul Hayat, Ph.D, dalam acara Academic Convocation:
Pembukaan Kuliah Program Magister dan Doktoral UIII Tahun Akademik 2023, Senin (25/9/2023).
Baca Juga: 5 Hal tentang UIII yang Punya 11 Program Unggulan
1. UIII buka tiga program baru
Pada tahun ini, UIII membuka tiga program studi baru, yakni Master in Public Policy specializing on Climate Change, Master of Finance in Sustainable Finance, dan Master of Arts in al-Takhassus fi al-Dirasat al-Islamiyya al-Turathiyya. Ketiga program studi ini berhasil menggaet minat besar dari dalam dan luar negeri.
UIII berkomitmen akan terus melakukan pengembangan program studi dan fakultasnya, sehingga tidak hanya terpaku pada keempat fakultas yang telah tersedia. Pengembangan program studi di bidang kesehatan, misalnya, akan menjadi salah satu fokus UIII pada masa mendatang.
“Islam itu tidak hanya mempelajari tentang Al-Quran dan hadis, fiqih dan sebagainya. Tapi kehidupan dunia Islam juga menyangkut kesehatan, ekonomi, bisnis dan juga pendidikan," ujar Majelis Wali Amanat (MWA) UIII, Muhammad Jusuf Kalla yang juga menghadiri acara ini.
"Jadi mahasiswa kita nanti akan mendapat kuliah tentang kesehatan, tapi juga tentu dasar-dasar agama juga. Jadi ada mix nanti. Jadi jangan hanya pikir Islam itu hanya bicara soal fiqih, hadis, atau tafsir. Islam itu luas, dan kecenderungan ini sudah ada sejak awal, seperti IAIN ada fakultas kedokteran. Umat itu tidak hanya belajar soal agama, tapi juga belajar tentang meningkatkan harkat manusia,” sambung JK.