Didemo Ribuan Mahasiswa, Gunadarma: Ini Hanya Karena Mispersepsi
Mahasiswa Gunadarma menuntut beberapa hal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Jajaran rektorat Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat, menanggapi aksi demonstrasi ribuan mahasiswanya pada Senin (9/3) lalu. Mereka mengklaim segala persoalan yang menjadi tuntutan mahasiswa hanya lantaran miskomunikasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswa menganggap pihak kampus telah membuat kebijakan yang tak berpihak pada mahasiswa, seperti biaya kuliah yang memberatkan. Mahasiswa juga menanti fasilitas kampus yang dianggap tidak merata, serta pengelolaan anggaran yang dinilai jauh dari transparansi.
Tak hanya itu, pihak kampus juga dianggap enggan memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mendengar pendapat mereka, dalam merancang kebijakan kampus. Lantas, bagaimana tanggapan pihak kampus?
Baca Juga: Pihak Kampus Kabulkan Tuntutan, Aksi Mahasiwa Gunadarma Berbuah Manis!
1. Mahasiswa yang belum melunasi cicilan biaya kuliah tidak diancam dicutikan
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut perubahan kebijakan baru membayar uang kuliah dengan sistem pecah blanko 70:30, yang mengharuskan mahasiswa mencicil biaya SPP di awal sebesar 70 persen dan sisanya 30 persen. Kebijakan baru tersebut dinilai memberatkan mahasiswa, dan mereka menuntut kampus mengembalikan kebijakan lama, yaitu sistem pembayaran 50:50.
Mahasiswa terpaksa mencicil, lantaran biaya kuliah dirasa mahal. Rata-rata mahasiswa yang berkuliah di Gunadarma harus membayar di atas Rp10 juta setiap semester. Menurut mahasiswa, mereka terancam 'dicutikan' pihak kampus, bila mereka tak kunjung melunasi pembayaran cicilan kedua.
Terkiat masalah tersebut, Kepala Biro Adminstrasi Perencanaan dan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Budi Hermana mengatakan, permasalahan sistem pembayaran ini sejatinya hanya berpangkal dari miskomunikasi antara pihak kampus dengan mahasiswa.
"Ini kan antara anak dan orang tua. Jadi ada yang minta keluwesan perihal kebijakan pembayaran. Nah, sebagai seorang bapak kami juga ingin mereka tetap kuliah. Namun, karena ada mispersepsi, ada yang tidak tersampaikan, sehingga seolah-olah mereka dicutikan dan lain-lain. Nah, ini kan yang menjadi pemicu gerakan,” kata dia saat konferensi pers, Depok, Jawa Barat, Selasa (10/3).
Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Gunadarma Unjuk Rasa, Jalan Margonda Sempat Lumpuh