Rapid Test di Pasar Cibinong, Positif COVID-19 Warga Bukan Pedagang
Cibinong jadi salah satu klaster penularan virus corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Guna memutus mata rantai penularan COVID-19 di pasar, rapid test atau tes cepat COVID-19 digelar di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/6).
Kegiatan itu diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN), yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Ada sekitar 1.000 alat rapid test yang disiapkan dengan target sampel yang berasal dari para pedagang, pengunjung pasar, hingga masyarakat sekitar.
Dokter Wiliam selaku perwakilan Poliklinik BIN menuturkan, rapid test digelar di Cibinong karena dianggap sebagai salah satu klaster penularan COVID-19 di Kabupaten Bogor.
“Dengan pertimbangan dilihat ada potensi penularan yang tinggi, dan pasar sebagai salah satunya. Kalau dilihat dari budayanya di pasar sini, kemungkinan akan seperti itu (jadi celah penularan virus). Makanya diadakan di sini,” tuturnya kepada IDN Times di Pasar Cibinong.
Baca Juga: Pasar Jaya: 1.418 Orang dari 19 Pasar di Jakarta Sudah Dites COVID-19
Baca Juga: Pasar Jaya: 1.418 Orang dari 19 Pasar di Jakarta Sudah Dites COVID-19
1. Temuan reaktif positif berasal dari masyarakat setempat, bukan pedagang
Kendati pasar disebut sebagai salah satu tempat penularan virus corona, hasil rapid test sementara menunjukkan, hingga Rabu siang pukul 14.30 WIB, tak ada satu pun pedagang yang dinyatakan reaktif COVID-19.
“Dari 1.000, yang datang baru sekitar 356 orang ya. Yang reaktif terakhir sampai siang ini ada 6 orang. Ada dari masyarakat sekitar, kalau pedagang setahu saya belum ada,” ujar Wiliam.
Mereka yang terbukti reaktif, pihak BIN langsung melakukan test swab berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada yang bersangkutan. Sembari menunggu hasil tes yang baru keluar 5 jam kemudian, mereka ditempatkan di ruang isolasi yang telah disiapkan di area pasar.
“Setelah hasil tes keluar, kami serahkan ke Dinas Kesehatan setempat untuk tindakan lanjut,” kata Wiliam.