Wali Kota Depok Usulkan Penghentian Operasional KRL selama PSBB
Penumpukan penumpang diprediksi akan terjadi selama PSBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan percuma bila masih banyak warga yang berkerumun dalam satu tempat. Dalam hal ini, dia menyoroti penumpukan penumpang di beberapa stasiun di Depok, menyusul kebijakan pembatasan penumpang selama PSBB di DKI Jakarta sejak Jumat (10/4).
Untuk itu, Idris menyarankan agar operasional KRL dihentikan sementara selama masa penerapan PSBB. Langkah ini, kata dia mempertimbangkan jumlah orang yang begitu banyak menggunakan jasa KRL setiap harinya.
“Kami sudah sampaikan waktu itu bahwa kami punya pemikiran untuk sementara diliburkan, tidak dioperasionalkan KRL ini,” ujar Idris kepada wartawan, Selasa (14/4).
Baca Juga: PSBB Depok Berlaku Hari Ini, Dilarang Berboncengan Kecuali Serumah
1. Pemkot Depok dan PT KCI sedang mencari solusi terbaik
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kerumunan orang tampak memenuhi stasiun KRL di Depok. Perilaku physical distancing pun tidak terwujud karena sesaknya penumpang yang mengantre masuk ke dalam gerbong KRL.
Menanggapi hal itu, Idris mengaku sudah menjalin komunikasi dengan PT KCI untuk cari solusi yang pas dalam membatasi jumlah penumpang. Mereka mencari cara agar tidak ada kerumunan massa dalam satu waktu sebagai upaya menekan potensi penularan COVID-19 dalam gerbong maupun stasiun KRL.
Dia tidak menampik bahwa sarannya untuk menghentikan sementara operasional KRL itu akan menimbulkan konsekuensi lain. Sebab, ketika layanan KRL tidak ada, warga otomatis akan mencari moda transportasi alternatif.
“‘Yang pasti bus akan diserbu. Nanti ada penumpukan lagi di sana. Jadinya, kami berpikir lagi soal pembatasan,” ujarnya.
Baca Juga: Berlaku Besok, Ini Garis Besar Ketentuan PSBB di Depok