Demokrat: Antasari Harus Minta Maaf kepada SBY
Polri menyebut laporan Antasari tidak cukup bukti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perseteruan antara mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus berlanjut. Seperti diketahui, pada Selasa (14/2) Antasari melapor ke Bareskrim Polri untuk meminta kepolisian menyelidiki kembali kasusnya di mana ia menjadi terpidana kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
Ia menyebut bahwa bos MNC Group, Hary Tanoe, sempat mendatanginya pada 2009 saat ia masih menjabat. Antasari mengklaim SBY adalah orang yang menyuruh Hary Tanoe untuk menemuinya. Kala itu, menurut Antasari, Hary Tanoe meminta agar besan SBY yakni Aulia Pohan tak ditahan KPK. Tak berapa lama kemudian Antasari ditangkap polisi karena dituduh melakukan pembunuhan berencana.
Baca Juga: Meskipun Grasinya Dikabulkan, Antasari Tak Akan Mengaku Bersalah
Polri menyatakan laporan Antasari tak cukup bukti sehingga perwakilan Demokrat meminta Antasari minta maaf.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto berkata bahwa kemungkinan besar laporan Antasari tak akan ditingkatkan menjadi penyidikan. "Penyidik tidak bisa memproses karena alat bukti baru tidak ada yang menguatkan untuk meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan," jelas Setyo.
Oleh karena itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarieffudin Hasan menyebut Antasari seharusnya meminta maaf terutama kepada SBY. "Antasari harus secara fair menyatakan maaf kepada publik ya, menyatakan maaf kepada Pak SBY di depan publik," ujar Syarief seperti dikutip dari Kompas.
Baca Juga: SBY: Saya Yakin Antasari Dapat Restu dari Penguasa