TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Grace Natalie Klaim PSI Menang di Aceh, Begini Faktanya

Golkar unggul sesuai hasil rekapitulasi sementara

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta, IDN Times - Beberapa hari lalu sempat beredar kabar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menang di Provinsi Aceh, dengan perolehan suara terbesar kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ketua Umum PSI Grace Natalie bahkan mengatakan hal serupa pada 18 April lalu. "Selain di Jakarta, kami juga bisa meraih kemenangan di Aceh, dengan menempati peringkat kedua di bawah PDIP. Lalu di Surabaya, Bogor, hingga Bandung juga kami menang," kata mantan jurnalis televisi itu.

Baca Juga: PSI Klaim Aplikasi Solidaritas Mudahkan Rakyat Pecat Anggota DPR

1. Kabar kemenangan PSI di Aceh beredar luas di media sosial

IDN Times/Fitria Madia

Memang kabar PSI menang di Aceh sempat tersebar luas. Bahkan, ada salah satu media daring yang menuliskan panjang lebar, mengapa partai baru tersebut bisa lolos di Serambi Mekkah. Padahal, salah satu jargon yang kerap dikampanyekan PSI adalah anti-poligami.

Setelah ucapan Grace tentang kemenangan itu beredar di media sosial, warganet juga ramai memperbincangkan. Sebagian warganet menilai apa yang terjadi pada PSI merupakan sebuah fenomena.

"Kalau di Aceh PSI bisa lolos, artinya banyak warga Aceh yang mulai muak dengan penerapan syariah Islam di sana," tulis seorang warganet.

2. Sekjen PSI Raja Juli Antoni membantah partainya menang di Aceh

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Sementara, caleg PSI Rian Ernest mengaku tidak tahu perihal ini. Ketika dihubungi IDN Times pada Rabu siang, dia tidak membantah atau mengiyakan klaim ketua umumnya. Lain halnya dengan Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.

"Menurut data kami, kami tidak menang di Aceh. Coba kamu sebagai media punya datanya gak sebagai perbandingan," kata dia dengan nada sedikit kesal. Perbedaan pernyataan ini barangkali terjadi karena Grace baru melihat hasil quick count pada awal ketika belum banyak data terkumpul.

3. Menurut real count sementara, PSI kalah di Aceh

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Dari Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) diketahui, ternyata secara nasional PSI memang gagal di Aceh. Per 24 April 2019 pukul 14.15 WIB, ada 3.261 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sudah dihitung. Jumlah total TPS di provinsi tersebut adalah 15.615. Artinya, baru ada 20,8 persen suara yang masuk.

Berdasarkan informasi yang tersedia, PSI hanya mendapatkan 1,22 persen. Di posisi pertama ada Partai Golkar 15,55 persen. Di belakangnya Partai Demokrat dengan 15,32 persen. Ini menggugurkan klaim Grace bahwa partainya menang di Aceh, dengan berada di posisi kedua setelah PDIP.

4. PDIP sejauh ini mendapatkan 6,5 persen suara di Aceh

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Kemudian, jika diurutkan berdasarkan perolehan suara sementara, Partai Amanat Nasional (PAN) berada di peringkat ketiga dengan 12,3 persen. Selanjutnya, Partai Gerindra dengan 11,29 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,27 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 7,86 persen, Partai Nasdem 7,04 persen, baru kemudian PDIP.

Di level pemilihan legislatif (Pileg) tingkat provinsi, suara PSI juga anjlok. Dari 2.284 TPS yang sudah dihitung, PSI hanya mendapatkan 0,45 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan sesama partai baru seperti Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang memperoleh 1,08 persen dan Berkarya 0,69 persen.

Baca Juga: Benarkah Terjadi Kecurangan dalam Situng Pemilu?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya