TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Program "Bagi-bagi APBD" Dikritik, Begini Jawaban Agus

Dikhawatirkan jadi lahan basah korupsi

Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Agus Harimurti Yudhoyono berkali-kali menyatakan bahwa ia dan pasangannya, Sylviana Murni, memiliki program aksi utama untuk mengentaskan kemiskinan di Jakarta. Program itu adalah membagikan dana APBD secara tunai atau yang biasa disebut Bantuan Langsung Tunai.

Baca Juga: Tak Merinci Program, Agus Tetap Yakin Bisa Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Jakarta

Programnya sudah menjadi sasaran kritik anggota DPRD DKI Jakarta.

M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Jika terpilih, Agus dan Sylviana berjanji akan membagikan dana sejumlah Rp 1 milliar per RW, memberi BLT sebesar Rp 5 juta untuk per keluarga miskin per tahun, serta menggelontorkan dana bantuan Rp 50 juta per satu unit usaha.

Langkah itu pun mendapat kritik dari parlemen. Ketua Fraksi Nasdem di DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, menilai program Agus dan Sylviana tersebut mengkhawatirkan. Sebab, program itu setidaknya akan mebutuhkan dana sebesar Rp 2,7 triliun per tahun. Jumlah ini sangat besar dan harus bisa dipertanggungjawabkan. Ia juga resah bila program ini akan melahirkan perebutan kekuasaan di tingkat bawah. Masyarakat akan berlomba-lomba berpolitik untuk menjadi ketua RW. Padahal berdasarkan aturan, ketua RW dilarang berpolitik.

Ahok juga sempat melontarkan kritikan pada Agus dan Sylviana karena program tersebut.

M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Ketika debat pilkada DKI Jakarta yang pertama diselenggarakan pada Jumat lalu (13/1), Ahok mengkritik program Agus tersebut. Ahok mengkritik bahwa program bagi-bagi uang seperti mekanisme BLT itu tak mendidik masyarakat sama sekali. Bahkan, karena sering tak tepat sasaran karena dikorupsi, Ahok menghentikan program serupa yang sebelumnya dijalankan pada era Fauzi Bowo.

Ahok sempat pula menanyakan bagaimana cara Agus dan Sylviana memastikan penyaluran dana tersebut bisa dipertanggungjawabkan. Agus sendiri nampaknya belum membuat perencanaan secara terperinci berkaitan dengan pelaksanaan dan pengawasan harian, bulanan, hingga tahunan bila program itu dijalankan.

Ia justru mengelak dengan menyalahkan Ahok yang menurutnya selalu curiga kepada rakyat. Bagi Agus, yang paling penting adalah tujuannya dan Sylviana itu benar untuk membantu rakyat. Ia juga merasa nominal uang yang digelontorkan terbilang kecil bila dibandingkan jumlah APBD DKI yang sebesar Rp 70 triliun per tahun. 

Baca Juga: Ahok Disemprot Tim Suksesnya, Ini Penyebabnya

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya