TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Tiongkok Diduga Terlibat dalam Hilangnya Konglomerat dari Hongkong

Berkaitan dengan pemberantasan korupsi

The New York Times

Seorang konglomerat kelahiran Tiongkok yang berkewarganegaraan Kanada bernama Xiao Jianhua diduga hilang karena diculik. Ia terakhir terlihat pada 27 Januari 2017 dini hari di depan Hotel Four Seasons, Hong Kong. Lokasi tersebut menjadi tempat tinggalnya selama ini. Hilangnya seorang konglomerat ini melahirkan spekulasi di media bahwa pemerintah Tiongkok terlibat di dalamnya.

Xiao Jianhua adalah salah satu orang terkaya di Tiongkok dan memiliki kedekatan dengan Presiden Tiongkok.

The New York Times

Dikutip dari The Guardian, Xiao adalah pria kelahiran Tiongkok, berkewarganegaraan Kanada, memegang paspor diplomatik dari negara Antigua dan Barbuda, serta mendapat izin tinggal permanen di Hong Kong. Berdasarkan daftar orang terkaya Tiongkok, Xiao berada di peringkat 32 dengan jumlah kekayaan hampir mencapai Rp 80 triliun. Xiao adalah pemilik dari Tomorrow Group yang punya saham di berbagai sektor seperti real estate, asuransi, perbankan, tambah dan semen. Ia pun dekat dengan elit dari Partai Komunis Tiongkok, bahkan Presiden Xi Jinping sekalipun.

Baca Juga: Pemimpin Al-Qaeda Yaman Ejek Trump yang Gagal Membunuhnya

Spekulasi yang berkembang pemerintah Tiongkok terlibat dalam hilangnya Xiao.

CBS News

Hilangnya seorang konglomerat adalah sebuah hal yang tak normal. Apalagi, berdasarkan reportase The New York Times, pada hari hilangnya Xiao, ia terkesan seperti sedang diculik. Sebuah CCTV merekam kejadian di mana Xiao dibawa keluar hotel dengan kursi roda dengan keadaan kepalanya ditutup menggunakan selimut. Ketika itu, ada enam orang pria tak dikenal yang juga membawa sebuah koper besar di samping Xiao. Berbagai pihak meyakini ia diam-diam dibawa ke Tiongkok dan kini berada di bawah pengawasan polisi di Tiongkok daratan.

Xiao diyakini sebagai satu-satunya orang yang paling tahu kondisi keuangan elit politik Tiongkok.

Anthony Wallace-AFP/Getty Images via Time

Xiao punya rekam jejak kedekatan dengan Partai Komunis Tiongkok, termasuk Presiden Xi Jinping, karena ia dipercaya memegang keuangan elit partai penguasa di negara tersebut. Salah satu rumor yang berkembang menyebut Xiao diculik untuk membantu investigasi kasus-kasus korupsi yang sedang digalakan pemerintah Tiongkok. Salah seorang pejabat Tiongkok berkata pemerintah harus menangkap "buaya" yang melakukan korupsi atau pencucian uang di Hong Kong. Menurutnya, para kriminal itu harus diadili di Tiongkok daratan.

Sempat ada sebuah pengumuman yang seakan-akan dibuat oleh Xiao yang berisi informasi dirinya tengah berobat ke luar negeri. Namun, sebuah sumber yang dikutip Newsweek menimbulkan kontradiksi di mana ia mengaku sangat takut karena Xiao tak diketahui keberadaannya. Rumor lainnya adalah karena Xiao mengetahui kondisi keuangan elit partai, ia kemudian dijadikan alat untuk memenuhi agenda tersembunyi dari Xi Jinping: membersihkan anggota Partai Komunis yang tak sejalan dengan doktrin Xi.

Baca Juga: Militer AS Berencana Sewa Tempat di Gedung Milik Donald Trump

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya