Bima Arya Sempat Surati Anies Soal Banjir Jakarta, Tapi Tak Dibalas
Bima Arya temukan masalah banjir saat susur sungai Ciliwung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bogor, IDN Times - Pada November 2020 lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan susur Ciliwung dan menemukan berbagai permasalahan Ciliwung yang dianggap masih menjadi momok banjir di Jakarta. Bima pun saat itu memberikan rekomendasi yang hingga saat ini belum ditanggapi Pemprov DKI Jakarta.
Dalam peringatan Hari Ciliwung tersebut, Bima Arya bersama tim melakukan ekspedisi mengarungi Ciliwung hingga sejauh 70 kilometer dari Sukaresmi, Kota Bogor hingga Pintu Air Manggarai, Jakarta. Selama perjalanan dua hari itu, Bima mengaku menemukan 34 titik permasalahan Ciliwung, mulai dari penyempitan sungai, limbah, hingga bangunan liar.
“Banjir Jakarta bukan hanya, kiriman Bogor atau Puncak. Tapi DAS hulu ke hilirnya, saya sudah menyurati pak gubernur (DKI Jakarta) waktu itu, temuan kami dari ekspedisi yang seharusnya jadi perhatian bersama. Tetapi belum dijawab,” kata Bima, Senin (22/2/2021).
Baca Juga: Deretan Fakta Banjir Jakarta 2021, Benarkah Satu Hari Kering?
1. Harus ada pembenahan daerah alirah sungai (DAS)
Menurut Bima, pesan banjir Jakarta tak lain agar daerah aliran sungai (DAS) bisa segera dibenahi, dan tidak bisa dilakukan secara parsial. Tidak bisa juga dikerjakan secara mendadak pada saat musim penghujan.
“Harus terintegrasi dari hulu hingga hilir, itu persoalannya. Harus ditangani bersama-sama,” kata Bima.
Terkait banjir yang terjadi beberapa hari terakhir, lanjutnya, disebabkan juga luapan air yang berasal dari Jakarta ketika hujan dengan intensitas tinggi tiba.
Baca Juga: Pengamat: Anies Masih Pakai Tata Drainase Zaman Kolonial Atasi Banjir