TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bima Arya Sempat Surati Anies Soal Banjir Jakarta, Tapi Tak Dibalas

Bima Arya temukan masalah banjir saat susur sungai Ciliwung

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Stasiun Bogor, Senin (15/6) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Bogor, IDN Times - Pada November 2020 lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan susur Ciliwung dan menemukan berbagai permasalahan Ciliwung yang dianggap masih menjadi momok banjir di Jakarta. Bima pun saat itu memberikan rekomendasi yang hingga saat ini belum ditanggapi Pemprov DKI Jakarta. 

Dalam peringatan Hari Ciliwung tersebut, Bima Arya bersama tim melakukan ekspedisi mengarungi Ciliwung hingga sejauh 70 kilometer dari Sukaresmi, Kota Bogor hingga Pintu Air Manggarai, Jakarta. Selama perjalanan dua hari itu, Bima mengaku menemukan 34 titik permasalahan Ciliwung, mulai dari penyempitan sungai, limbah, hingga bangunan liar. 

“Banjir Jakarta bukan hanya, kiriman Bogor atau Puncak. Tapi DAS hulu ke hilirnya, saya sudah menyurati pak gubernur (DKI Jakarta) waktu itu, temuan kami dari ekspedisi yang seharusnya jadi perhatian bersama. Tetapi belum dijawab,” kata Bima, Senin (22/2/2021). 

 

Baca Juga: Deretan Fakta Banjir Jakarta 2021, Benarkah Satu Hari Kering?

1. Harus ada pembenahan daerah alirah sungai (DAS)

ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Menurut Bima, pesan banjir Jakarta tak lain agar daerah aliran sungai (DAS) bisa segera dibenahi, dan tidak bisa dilakukan secara parsial. Tidak bisa juga dikerjakan secara mendadak pada saat musim penghujan. 

“Harus terintegrasi dari hulu hingga hilir, itu persoalannya. Harus ditangani bersama-sama,” kata Bima.

Terkait banjir yang terjadi beberapa hari terakhir, lanjutnya, disebabkan juga luapan air yang berasal dari Jakarta ketika hujan dengan intensitas tinggi tiba. 

2. TMA di Katulampa normal, banjir Jakarta bukan kiriman dari Bogor

Bendung Katulampa (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Menurut Bima, dalam dua hari terakhir, status tinggi muka air (TMA) Ciliwung di Katulampa dalam posisi normal (50cm) hingga Siaga 3 (80-150 cm). Berdasarkan, pengamatannya, biasanya banjir yang benar-benar kiriman dari hulu Bogor posisi status berada di Siaga 1 (lebih 200 cm). 

“Berati banjir Jakarta saat ini, volume air yang berada di Jakarta yang tinggi,” tambah Bima. 

Ia pun menyarankan, momen banjir Jakarta saat ini harusnya dijadikan untuk memperbaiki dari sisi penanggulangan bencana dengan melakukan beberapa kajian dan aksi sehingga banjir Jakarta bisa segera teratasi.

3. Anies klaim banjir Jakarta surut dalam sehari

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau banjir Kawasan Rusun Pesakih, Jakarta Barat. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan mengklaim Pemprov DKI telah mengantisipasi banjir di wilayah ibu kota. Ia juga mengklaim banjir langsung surut hanya dalam 24 jam.

"Begini, antisipasi itu dilakukan dari kemarin-kemarin, atas izin Allah, satu hari kering," katanya kepada wartawan, Minggu (21/2/2021).

Anies menjelaskan antisipasi yang dilakukan Pemprov DKI yaitu selalu siaga dan telah menentukan RT/RW berisiko banjir. Sehingga, apabila terdapat genangan air di titik-titik tersebut, Pemprov langsung melakukan penanganan.

"Sudah dari awal ditentukan RT-RT, RW-RW yang berisiko, sehingga begitu terjadi genangan, maka langsung pompa dikerahkan, tenaga dikerahkan, statusnya siaganya dari kemarin-kemarin," kata dia.

Baca Juga: Pengamat: Anies Masih Pakai Tata Drainase Zaman Kolonial Atasi Banjir

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya