TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

17 Wisatawan Puncak Reaktif Usai Rapid Test Antigen, Termasuk 2 WNA 

1.200 wisatawan jalani rapid test antigen untuk masuk Puncak

Warga mengikuti rapid tes antigen di Rest Area KM 19 Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020). Rapid tes gratis yang diselenggarakan oleh kepolisian itu bertujuan untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di masa mudik Natal dan tahun baru (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Bogor, IDN Times - Sebanyak 1.200 orang yang memasuki kawasan Puncak, Kabupaten Bogor selama libur Natal dan Tahun Baru, telah melaksanakan Rapid Test Antigen. Hasilnya, dari pemeriksaan yang dilakukan terdapat 17 orang wisatawan yang dinyatakan reaktif, dan dua orang di antaranya merupakan Warga Negara Asing.

Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridho merinci dari 17 orang yang reaktif, tercatat paling banyak merupakan warga Jakarta. Sementara, sisanya warga Cianjur, dan Tangerang.

Baca Juga: Tak Bawa Surat Rapid Test Antigen, Wisatawan ke Puncak Dipulangkan

1. Dua WNA yang hendak berwisata ke Puncak juga reaktif setelah menjalani rapid test antigen

Calon penumpang pesawat mengantre untuk mengikuti tes cepat antigen di area Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (22/12/2020) (ANTARA FOTO/Fauzan)

Agus mengatakan, dari 17 orang wisatawan yang dinyatakan reaktif COVID-19, dua di antaranya merupakan warga negara asing.

"Bahkan ada warga negara asing (WNA) yang berasal dari Yaman sebanyak dua orang dinyatakan positif atau reaktif, sehingga dilarang masuk Puncak," kata Agus.

Menurutnya kedua WNA tersebut tinggal di Jakarta dan hendak pergi ke kawasan Puncak.

“Memang dari hasil pengetesan ada 17 (yang positif), ada warga asing dari Yaman dua orang. Kebetulan mereka tinggal di Jakarta mau ke Puncak dan reaktif," katanya. 

2. Satgas COVID-19 hanya sediakan 200 alat Rapid Test Antigen per hari untuk wisatawan

Petugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Terkait rapid test antigen, Agus menjelaskan, Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor memang menyiapkan 200 sampel setiap harinya. Sampel rapid test tersebut disediakan secara terbatas, dan bisa digunakan untuk warga yang tidak memiliki surat hasil rapid test antigen.

Karena jumlah sampel yang disediakan terbatas, jika ada warga yang tidak mendapat giliran rapid test antigen di Posko, maka mereka dipersilakan untuk mencari rumah sakit terdekat untuk melaksanakan rapid test antigen. 

Jika tidak, para wisatawan diminta untuk putar balik ke daerah masing-masing.

“Ya memang terbatas rapid antigen ini. Pemerintah daerah (Pemda) memang menyiapkannya tidak bisa banyak, rata-rata sehari 200. Bagi mereka yang tidak kebetulan bisa di-rapid antigen di sini ya dipersilakan untuk mencari RS terdekat untuk di-rapid,” tuturnya

Baca Juga: Langka! Jalur Puncak Bebas Macet Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2021

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya