TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Inspiratif Rektor IPB Profesor Arif Satria Menggapai Cita-Cita

Profesor Arif Satria menulis sejak SD

Rektor IPB Profesor Arif Satria (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Bogor, IDN Times - Kegigihan masa kecil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University), Profesor Arif Satria, untuk mencapai cita-citanya di bidang scientist perlu diapresiasi. Berkat dukungan kedua orang tuanya, Arif kecil bisa tumbuh dan berkembang hingga mencapai gelar rektor sekarang ini.

Arif menceritakan sejak kecil dirinya sudah dilatih menulis, dukungan dari keluarga menjadi motivasi dan dorongan untuk menjadi yang terbaik di bidang apapun.

Bagaimana sih kehidupan Profesor Arif semasa kecil hingga menjadi seperti sekarang ini?

Baca Juga: Sudah Vaksinasi, Rektor IPB Arif Satria Positif COVID-19 Lagi

1. Memiliki cita-cita menjadi arsitektur

Ilustrasi konstruksi bangunan (Pexels.com/pixabay)

Arif sejak kecil ternyata memiliki cita-cita ingin menjadi arsitektur. Tidak hanya itu, dia juga ternyata ingin menjadi seorang ahli nuklir dan scientist.

“Namun cita-cita yang terakhir sepertinya yang terwujud,” kata dia dalam acara Bincang (E)mas Rektor dan Launching Buku Rector Message: Mindset Baru untuk Transformasi karya Profesor Arif Satria, Jumat (17/9/2021) malam.

Arif selalu teringat dengan pesan ayahnya yang terus memberikan dukungan kepada anak-anaknya. Pesan sang ayah bahwa apapun bidang profesinya, harus menjadi yang terbaik.

“Kata ayah saya, kalau bisa main gitar, harus bisa ciptakan lagu, kalau bisa ngetik harus bisa buat artikel, dan kalau jadi dosen harus jadi profesor,” katanya.

2. Dihadiahi mesin ketik sejak kelas 3 SD

Ilustrasi mesin ketik (unsplash.com/Markus Winkler)

Orang tua menjadi peran penting bagi perkembangan Arif Satria, sejak kecil ia memang sudah dibiasakan membaca buku dan menulis. Bahkan sejak kelas 3 SD, ia sudah dihadiahi mesin ketik.

“Saya kelas 3 SD sudah diberi mesin ketik, suruh ngetik apa saja, belajar ngetik, nulis dari kelas 3 SD,” kata dia.

Menurut Arif, dalam profesi apapun harus bisa menulis, karena menurut sang ayah, menulis itu wiraswasta. Sebab, dengan menulis, akan menebalkan daya ingat.

Baca Juga: Rektor Bangga IPB Urutan Pertama PTN Terbaik Versi Kemendikbud

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya