TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Partai Ummat Klaim Banyak Kader Mundur karena Kena Provokasi

Nazaruddin juga ungkap soal masalah di Batam

Partai Ummat (IDN Times/Sachril Agustin)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Ummat Nazaruddin mengklaim banyak kader partainya yang mengundurkan diri karena ada provokasi. Namun ketika ditanya siapa yang melakukan provokasi, dia tak mengungkapkan.

"Pada satu kasus memang ada provokasi," ujar Nazaruddin saat dihubungi, Sabtu (23/10/2021). 

Baca Juga: Partai Ummat: Era Jokowi Indonesia Bergerak Mundur

Baca Juga: Partai Ummat Angkat Bicara soal Kabar Ratusan Kader di Batam Mundur

1. Nazaruddin jelaskan soal deklarasi pengunduran diri kader Partai Ummat Batam

IDN Times/Tunggul Damarjati

Selain karena provokasi, Nazaruddin menambahkan ada kader Partai Ummat yang mengundurkan diri karena memiliki masalah dengan waktu. Selain itu, sambungnya, karena ada ekspektasi yang tidak memenuhi harapan.

"Ekspektasi (ini maksudnya) yang sifatnya bukan idealisme," ujarnya.

Dia pun mengatakan banyak kader Partai Ummat yang mengundurkan diri karena ada dualisme, atau kader yang terakomodir menjadi pengurus. Contohnya, kata dia, mengenai masalah 'deklarasi pengunduran diri' DPD Partai Ummat Batam.

"Problemnya bukan karena ada yang mundur, tapi banyak yang belum terakomodir ingin menjadi pengurus, diekspose di media seperti yang ada di salah satu kota di Sumatra, ada satu, dua yang belum terakomodir menjadi pengurus, dan belum ketemu kompromi jabatannya," ujarnya.

"Terus di depan media foto-foto membawa beberapa orang, terus bilang ratusan kader mundur. Bagaimana bisa dikatakan kader mundur, wong tercatat sebagai anggota saja belum," imbuhnya.

Nazaruddin pun memastikan kepengurusan Partai Ummat di daerah maupun pusat berjalan dengan baik.

Baca Juga: Buni Yani Ungkap Fakta soal Kader Partai Ummat Depok Cabut Ramai-Ramai

2. Partai Ummat beri penjelasan soal deklarasi pengunduran diri kadernya di Batam

Partai Ummat DIY. IDN Times/Tunggul Damarjati

Sebelumnya, Ketua DPW Partai Ummat Kepulauan Riau Nur Syafriadi membantah adanya kader Partai Ummat Batam ramai-ramai mendeklarasikan pengunduran diri dari partai yang didirikan Amien Rais itu.

"Gak, bukan pengurus (Partai Ummat Batam) itu (yang deklarasi mengundurkan diri," ujar Nur saat dihubungi, Senin (18/10/2021).

Nur menjelaskan masalah di DPD Partai Ummat Batam merupakan masalah internal. Masalah bermula saat salah satu pengurus, Dedi, ditunjuk menjadi Ketua DPD Partai Ummat Batam. Saat itu, Dedi merupakan Ketua Tim Persiapan Pembentukan Partai Ummat (TP3U) Batam.

Namun, penunjukan Dedi sebagai Ketua DPD belum disahkan. Koordinator wilayah datang ke Batam dan menunjuk kader lain sebagai ketua DPD. Dedi ditunjuk menjadi Wakil Ketua DPD Partai Ummat Batam. Masalah muncul karena pendukung Dedi tak menerima keputusan tersebut.

Nur menjelaskan DPW Partai Ummat Kepri sudah turun tangan untuk menyelesaikan persoalan itu.

"Orang yang mereka perjuangkan, mereka ributin namanya Dedi. Nah, Dedi ini sudah diakomodir pengurus DPW. Ada lima orang, saya pleno-kan Sabtu (16/10/2021) di Tanjungpinang, mereka disetujui untuk bergabung ke DPW. Bahkan diberikan posisi salah satu menjadi wakil ketua, (yaitu Dedi) setelah saya," ucapnya.

Namun, pada Minggu (17/10/2021), Nur mengatakan, sejumlah orang mengatasnamakan DPD Partai Ummat Batam melakukan deklarasi pengunduran diri. Dia mengaku bingung dengan aksi tersebut, sebab Dedi sendiri tak mempermasalahkan posisinya di DPD.

"Tapi kenapa tiba-tiba ada orang yang mundur? Ternyata ada orang yang mendalangi, gitu," ujarnya.

Nur belum mengetahui dalang di balik kejadian ini. Dia mengaku telah mengklarifikasi kepada orang-orang yang melakukan deklarasi pengunduran diri kemarin.

"Dan oleh saya, saya undang rapat itu, itu saya undang rapat hari ini, ada apa gitu. Bener gak orang itu yang mengundurkan diri mengatasnamakan Partai Ummat itu, pendiri dan sebagainya, kemudian mereka membawa masing-masing dari pengurus kecamatan, DPC," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya