TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKS Cabut Anjuran Poligami Bagi Kadernya untuk Bantu Janda dan Yatim

Surahman tegaskan PKS terbuka kritik dan saran

Ilustrasi - Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersama pengurus DPP PKS. (Dok PKS)

Jakarta, IDN Times - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan kadernya untuk berpoligami. Tidak lama setelah diumumkan, PKS memutuskan untuk mencabut kebijakan tersebut.

"Setelah kami mendapat berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami tersebut. Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia," ucap Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS, Surahman Hidayat dalam keterangannya, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: PKS Izinkan Poligami, Wakil Ketua PPP: Itu Privasi Meski Islam Izinkan

1. Surahman tegaskan PKS terbuka kritik dan saran

Logo baru PKS (Dok. PKS)

Surahman menambahkan, PKS terus berupaya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak akibat pandemik COVID-19, khususnya anak-anak yatim. Dia mengatakan, PKS juga terus menyukseskan program penanganan pandemik dengan membagikan 1,7 juta paket sembako kepada masyarakat.

Lebih lanjut, dia mengatakan PKS juga sangat terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat.

"PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik, dan saran dari semua pihak. Dan ini merupakan bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini," katanya.

Baca Juga: PKS Izinkan Kadernya Poligami, Diniatkan Bantu Janda dan Anak Yatim

2. PKS izinkan kadernya poligami

Ilustrasi Menikah (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, PKS mengizinkan kadernya untuk berpoligami. Hal ini ada di dalam program solidaritas tiga pihak. Dalam program tersebut, tercantum salah klausul mengenai saran bagi kader yang mampu untuk berpoligami dengan janda.

"Anggota laki-laki yang mampu dan siap beristri lebih dari satu mengutamakan pilihannya kepada aromil dan awanis."

Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, Surahman Hidayat membenarkan program bertajuk UPA tersebut. Dia memberikan keterangan videonya mengenai poligami itu.

"Terkait status hukum barang tersebut itu kan persoalan agama bukan semata-mata budaya, agama yang kemudian masuk memperkaya budaya. Kalau persoalan agama harus kembali kepada yang punya agama dalam hal ini Allah dan Rasulnya. Nah bagaimana menurut Alquran, itu dibolehkan, diizinkan, Rasul juga mencontohkan," ujar Surahman dari keterangan video yang disebarnya, Kamis (30/9/2021).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya