PKS soal Politik Ikan Lele: Tidak Boleh dan Sangat Tidak Etis!
Ikan lele sukanya memperkeruh kolam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta semua pihak berhati-hati terhadap 'politisi ikan lele'. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setuju dengan pernyataan PP Muhammadiyah itu.
"Saya setuju (politisi ikan lele) bahwa tidak boleh dan sangat tidak etis dan sangat tidak sesuai dengan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, saat dihubungi pada Jumat (6/8/2021).
"Dalam kondisi rakyat susah, kena PPKM, usahanya gulung tikar atau ditutup, banyak keluarganya meninggal, anak-anak banyak jadi yatim, dan seterusnya. Kemudian ada yang menikmati ini untuk kepentingan-kepentingan politiknya," tambah dia.
Baca Juga: Ramai Politikus Ikan Lele, PPP: Muhammadiyah Sentil yang Nyinyir
1. PKS juga sepakat politikus ikan lele bukan hanya orang parpol saja
Hidayat menjelaskan, politisi ikan lele bukan hanya orang-orang di partai politik (parpol). Tiap orang baik dari individu, ormas, media massa, atau yang lainnya, kata Hidayat, bisa menjadi seperti 'ikan lele'.
"Sekali lagi kami apresiasi kritik itu, tetapi sekali lagi, saya menggarisbawahi pernyataan beliau tidak spesifik ditujukan kepada partai politik," lanjutnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR ini juga mengatakan, kritik di masa pandemik COVID-19 harus dibarengi dengan solusi dan membantu masyarakat sekitar. Dia mencotohkan orang-orang yang hanya bisa sekedar 'mengkritik', yakni buzzer.
"Iya termasuk diantaranya para buzzer itu, diantaranya para buzzer. Anda tahu para buzzer juga tidak serta merta mereka adalah di partai politik," ucapnya.
Baca Juga: Ramai Politikus Ikan Lele, PPP: Muhammadiyah Sentil yang Nyinyir