TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Politikus Demokrat Bingung soal Statement Risma Sebut ASN Dapat Bansos

ASN nonPNS gaji rendah harus dipertimbangkan dapat bansos

Ilustrasi isi bansos Kemensos yang dibagikan di Jakarta, Bekasi, Depok (Dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Demokrat, Nanang Samodra, mengaku bingung dengan pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma), yang menyebut ada sekitar 31 ribu aparatur sipil negara (ASN) yang menerima bantuan sosial (bansos). 

"Membaca statement Bu Risma di media, saya agak bingung. Karena penerima bansos yang dimaksud ada yang menuliskan PNS (pegawai negeri sipil), dan ada yang menuliskan dengan ASN. Padahal ini sesuatu yang berbeda," kata Nanang dalam keterangannya, Sabtu (20/11/2021).

Baca Juga: Risma Beberkan Jurus Cegah Korupsi di Kemensos

1. Nanang sebut pegawai PPPK golongan rendah harus dipertimbangkan untuk mendapat bansos

Ilustrasi ASN (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Nanang menjelaskan aparatur dibagi tiga, yakni TNI, Polri, dan ASN. Untuk ASN, sambungnya, dibagi lagi menjadi dua, yakni PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau dulu dikenal dengan sebutan pegawai honorer.

"Jadi, apabila yang dimaksud oleh Bu Risma, PNS tidak boleh menerima bansos, saya setuju 100 persen. Namun apabila yang dimaksudkan yang menerima bansos adalah ASN, maka harus dipilah dulu," kata dia.

Nanang mengatakan pegawai PPPK yang berlevel rendah perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan bansos. Sebab, penghasilan mereka rendah.

"Kesimpulannya, ASN yang nonPNS dan berpenghasilan rendah, layak dipertimbangkan untuk menerima bansos. Sebaliknya ASN yang berstatus PNS dilarang menerima bansos," ujar dia.

Baca Juga: Di Hari Pahlawan, Mensos Risma Ajak Lawan Kemiskinan dan Kebodohan

2. Risma ungkap ada 31 ribuan ASN menerima bansos

Tri Rismaharini (Instagram.com/tri.rismaharini)

Sebelumnya, Mensos Risma mengungkap, ada puluhan ribu ASN di seluruh wilayah Indonesia yang masih menerima bansos dari pemerintah. Bahkan, beberapa di antaranya tinggal di kawasan Menteng, yang dikenal kawasan elite di DKI Jakarta.

"Terdapat data 31.624 Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari data tersebut, ASN yang aktif sebanyak 28.965 orang. Mereka tersebar di 511 kota/kabupaten di 34 provinsi,” kata Risma tanpa merinci nama penerima saat konferensi pers di Kementerian Sosial, Kamis (18/11/2021).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya