Saling Sindir Tuding Seperti Hitler, Kubu Moeldoko Seret Nama SBY
Pemecatan kader karena beda pendapat disebut sebagai bukti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menyebut, cara berpikir kubu Moeldoko dan pengacara Yusril Ihza Mahendra totaliter atau seperti Adolf Hitler. Hal ini pun memancing tanggapan dari kubu Moeldoko.
"Apa yang disebut Benny K Harman tentang cara berpikir totaliter yang mirip Hitler, maka sesungguhnya cara berpikir mirip Hitler yang totaliter dan otokrasi itu tercermin di dalam AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020," ujar Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Mohammad Rahmad, dalam keterangannya, Rabu (13/10/2021).
Rahmad menjelaskan, paham totaliter sangat kental di AD/ART Demokrat. Paham totaliter ini, ujarnya, dipakai Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY, kata dia, akan memecat kadernya yang beda pendapat.
"Kader yang berseberangan dipecat dan tidak ada ruang untuk adanya perbedaan pendapat. KLB (Kongres Luar Biasa) dianggap barang ilegal walaupun KLB itu dibenarkan oleh Undang-Undang," dia menambahkan.
Baca Juga: Dicap Seperti Hitler, Yusril: Untung Saya Tak Dijuluki PKI
1. SBY disebut pemegang kekuasaan tertinggi di Demokrat, mirip Hitler
Rahmad mengatakan, totaliter atau totaliterisme adalah sebuah konsep sistem politik yang menghalangi adanya oposisi, pertentangan, atau perbedaan. Totaliter sering dianggap sebagai bentuk kekuasaan otoriter yang paling ekstrem.
Dalam pemahaman atau konsep sistem politik totaliter, sambungnya, kekuasaan politik dipegang oleh seorang otokrat atau seorang diktator. Sehingga autokrasi itu diterjemahkan dengan kekuasaan politik yang dipegang oleh satu orang atau diktator.
Rahmad pun menyambungkan paham Hitler dengan AD/ART Partai Demokrat. Dia menjelaskan, AD/ART Demokrat tidak memiliki paham totaliter dan otokrasi dari 2001-2014. Ideologi Hitler itu, kata dia, baru tercermin di dalam AD/ART Partai Demokrat tahun 2020.
"Di dalam AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020 itu pula, kekuasaan politik dipegang oleh satu orang (otokrasi), yaitu SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi," imbuhnya.
Baca Juga: Demokrat Bantah Gandeng Hamdan Zoelva Cuma buat Lawan Yusril