Penghapusan Trotoar di Simpang Santa DKI Jakarta Dinilai Mengada-ada
Jalur hukum bakal ditempuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Beragam komunitas yang terdiri dari KPBB, Greenpeace, Koalisi Pejalan Kaki hingga komunitas Bike to Work (BTW) mengkritik keputusan Pemprov DKI Jakarta yang menghapus trotoar di area Simpang Santa, Jakarta Selatan.
Dalam keterangan resminya, para komunitas ini mengatakan bahwa dalih penghapusan trotoar untuk mengendalikan kemacetan itu mengada-ngada. Apalagi, di kawasan Santa tersedia fasilitas BRT TransJakarta yang bisa difungsikan untuk mengurai kemacetan.
"Kemacetan kendaraan pribadi (mobil maupun sepeda motor) harus diabaikan mengingat sudah ada solusinya berupa mass public transport, jalur sepeda dan fasilitas pejalan kaki di kawasan tersebut. Kemacetan adalah disreward atau punishment bagi mereka yang masih bertahan dengan kendaraan pribadi," tulis keterangan resmi tersebut.
Baca Juga: Urai Kemacetan, Pemprov DKI Hapus Trotoar di Kawasan Simpang Santa
Baca Juga: Warga Protes soal Penghapusan Trotoar di Kawasan Santa Demi Urai Macet
1. Akan menempuh jalur hukum
Lebih lanjut, para komunitas ini akan melakukan upaya hukum untuk mengembalikan trotoar tersebut. Mereka berujar, fasilitas pejalan kaki dan lajur sepeda harus dikembalikan sebagaimana mestinya.
"Kami akan melakukan upaya hukum apabila keberadaan fasilitas pejalan kaki dan lajur sepeda tidak dikembalikan sebagaimana sebelumnya," tulis keterangan resmi tersebut.
Baca Juga: DKI Siapkan Dana Pembangunan Trotoar, DPRD: Kaji, Banyak Bikin Macet!
Baca Juga: Mudik Lebaran 2023, Polda Metro Jaya Petakan Titik Macet di Jakarta