Amerika Serikat Akan Buka Kedutaan Baru di Yerusalem Timur Pada Bulan Mei
Keputusan itu jelas diprotes oleh Palestina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa dikatakan pemimpin yang ndablek. Betapa tidak, di saat hampir semua negara menentang keputusannya untuk memindahkan gedung kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem Timur, yang terjadi selanjutnya malah proses pemindahan itu dipercepat.
Kalau sebelumnya di rencana awal, Negeri Paman Sam akan memindahkan gedung kedutaan di tahun 2019, namun kali ini mereka membuka secara resmi pada Mei 2018. Yang lebih kontroversial pembukaan gedung kedutaan baru dilakukan bersamaan saat Israel merayakan hari kemerdekaan ke-70.
Lalu, sudah sejauh mana realisasi pembukaan kedutaan baru di bulan Mei nanti? Dan apa reaksi Pemerintah Palestina?
Baca juga: Datang ke Forum, Konselor Kedutaan Besar Palestina di Indonesia Sampaikan 5 Hal Ini
1. Operasional gedung kedutaan dilakukan secara bertahap
Trump mengumumkan secara resmi rencana pemindahan kedutaan pada Desember 2017. Desas-desus soal pemindahan sebenarnya sudah terdengar jauh sebelumnya. Namun, rupanya Trump tetap bersikukuh untuk memenuhi janji kampanyenya tersebut.
"Saya telah memutuskan bahwa ini waktunya secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Ketika Presiden sebelumnya telah membuat janji besar ini di kampanyenya, tapi selalu gagal. Saat ini, saya menepati janji itu," ujar Trump di halaman Gedung Putih kala itu.
Tak lama usai mengumumkan itu, AS langsung panen kecaman dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Mantan Gubernur DKI itu meminta agar Trump memikirkan ulang rencana tersebut. Namun, tak didengar.
Konfirmasi pemindahan yang akan dilakukan lebih awal disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri, Heather Nauert.
"Kedutaan AS di Israel akan pindah dari Tel Aviv ke Yerusalem pada bulan Mei bersamaan dengan perayaan hari kemerdekaan ke-70 Israel," ujar Nauert pada Jumat kemarin waktu setempat dan dikutip dari Washington Post.
Sementara, gedung Konsulat Jenderal AS yang saat ini berada di Arnona akan diperluas pada tahun depan. Tapi, pada akhirnya mereka akan ikut pindah ke Yerusalem Timur.
Demi alasan keamanan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman akan tetap tinggal di kediaman dinasnya di Herzliya bagian utara Tel Aviv. Ia tidak akan ikut pindah ke Yerusalam Timur.
Baca juga: Natal Di Palestina, Bentuk Perlawanan Atas Putusan Trump
Baca juga: Lika-liku Diplomasi Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina