Anggota DPR yang Jadi Relawan Vaksin Nusantara Sudah Disuntik Sinovac
Saleh datang untuk diambil sampel darah yang diproses 7 hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Saleh Partaonan Daulay, akhirnya memutuskan ikut menjadi relawan Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu (14/4/2021). Ia datang ke RSPAD bersama dua anggota parlemen lainnya yaitu Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Ahmad Dasco dan Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Golkar Melki Laka Lena.
Kepada media Saleh mengatakan, minatnya terhadap vaksin yang digagas oleh eks menteri kesehatan Terawan Agus Putranto itu sangat tinggi.
"Terbukti dengan antrean panjang yang ada," kata Saleh seperti dikutip dari ANTARA, Rabu.
Ia mengatakan, bersedia ikut menjadi relawan vaksin dengan teknologi sel dendritik tersebut karena telah berdiskusi dengan para peneliti asal Indonesia dan Amerika Serikat. Seperti yang telah diketahui, teknologi sel dendritik itu kali pertama dikembangkan oleh perusahaan farmasi dari AS, AIVITA Biomedical Inc. Perusahaan tersebut menggunakan teknologi sel dendritik untuk pengobatan kanker.
Menurut Saleh, berdasarkan diskusinya dengan para peneliti Vaksin Nusantara atau VakNus, vaksin itu diyakininya baik dan efektif dalam rangka meningkatkan imunitas.
Padahal, berdasarkan laporan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dari 28 relawan uji klinis I VakNus, ditemukan ada relawan yang sudah memiliki antibodi COVID-19 sebelum disuntik VakNus. Bila melihat waktu penyelenggaraan uji klinis I VakNus, relawan itu diduga sudah pernah terpapar COVID-19.
Menurut BPOM, hal itu melanggar protokol penelitian dan menyebabkan hasil tidak valid. Diduga penelitian yang dilakukan di RSPAD Gatot Subroto juga tak valid. Mengapa?
Baca Juga: Fakta soal Vaksin Nusantara, Diinisiasi Terawan dan Ditolak Para Ahli
1. Anggota DPR Saleh Daulay sudah menerima suntikan vaksin Sinovac 2 kali
Saat dihubungi oleh IDN Times pada Selasa malam, 13 April 2021, Saleh mengaku sempat diajak oleh koleganya untuk ikut menjadi relawan VakNus. Ajakan itu disampaikan secara informal, sehingga tak bisa disebut dilakukan atas nama Komisi IX yang membidangi urusan kesehatan.
Pada Selasa malam, Saleh masih belum yakin akan ikut menjadi relawan VakNus. Salah satu penyebabnya karena ia sudah menerima dua kali dosis suntikan vaksin buatan Tiongkok, Sinovac.
"Saya sudah divaksinasi (pakai) Sinovac dua kali," kata Saleh melalui pesan pendek.
Ia tidak menyebut kapan tepatnya ia menerima suntikan Vaksin Sinovac. Namun, akhir Februari lalu beberapa anggota DPR sempat mengonfirmasi mereka menerima suntikan dosis pertama Vaksin Sinovac di gedung parlemen Senayan. Pemberian vaksin itu menuai kontroversi lantaran dilakukan secara tertutup dan ikut melibatkan keluarga anggota DPR.
Hal tersebut menimbulkan tanda tanya di benak publik, karena keluarga anggota DPR tidak masuk ke dalam kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19.
Baca Juga: Profil Aivita Biomedical, Mitra Terawan Kembangkan Vaksin Nusantara