TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies Diundang Jokowi ke Istana, Jubir: Kami Harap Gibran Ikut Diajak

Jokowi hanya undang semua bakal capres ke Istana

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Jakarta, IDN Times - Tim bakal capres Anies Baswedan membenarkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengundang mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk makan siang di Istana Negara. Rencananya makan siang dimulai pukul 12.00-13.00 WIB. 

"Iya, semua bakal capres diundang semua untuk makan siang," ujar juru bicara Anies, Surya Tjandra kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Senin (30/10/2023). 

Anies pun memenuhi undangan tersebut. Surya menyebut harapan pihak Anies dengan adanya makan siang itu dapat mengirimkan pesan kesejukan, persatuan dan menunjukkan sikap netral Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam Pemilu 2024.

Netralitas Jokowi di pemilu diragukan lantaran putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka ikut maju menjadi bakal cawapres. Ia berpasangan dengan Prabowo Subianto. 

"Kami berharap seluruh institusi negara bisa secara konsisten mengikuti arahan presiden untuk bersikap netral," kata pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri ATR tersebut.

Apa benar Jokowi bisa bersikap konsisten dan tak menggunakan kekuasaan sebagai presiden untuk memenangkan Gibran?

Baca Juga: 3 Bacapres Diundang Jokowi ke Istana Siang Ini

1. Tim Anies berharap Gibran juga ikut diundang makan siang

Hobi Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming (Dok. Pribadi/Gibran)

Lebih lanjut, Surya berharap Jokowi tidak hanya mengundang bakal capres saja. Ia berharap mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengundang semua bakal cawapres, termasuk Gibran Rakabuming Raka. 

"Awalnya kami juga berharap seluruh cawapres diundang. Supaya Gibran juga hadir di sana," kata dia. 

Sementara, Gibran saat ini masih berada di Kota Solo dan melanjutkan tugasnya sebagai Wali Kota. Ia pun mengaku tidak akan mundur dari kursi sebagai Wali Kota Solo. 

"Belum (akan mundur). Kan saya tetap masuk seperti biasa," ujar Gibran. 

2. Potensi penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh Jokowi di Pemilu 2024 sangat besar

Presiden Joko “Jokowi” Widodo beri arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).

Sementara, menurut pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ikrar Nusa Bhakti, menilai potensi penyalahgunaan yang dilakukan oleh Jokowi sangat besar di Pemilu 2024. Meskipun, ia sudah menyampaikan ke publik bakal mendukung ketiga pasangan capres dan cawapres. Pernyataan itu, kata Ikrar, tidak lebih sebagai sikap bahwa ia seorang negarawan. 

"Sebagai seorang presiden, Pak Jokowi memang harus mengatakan demikian. Begitu juga Pak Prabowo yang mengatakan tidak akan menggunakan fasilitas negara. Tetapi, yang dipermasalahkan orang bukan penggunaan fasilitas negara, melainkan aparatur negara, baik itu sipil, personel TNI, personel Polri, intelijen hingga badan siber," ujar Ikrar kepada media pada Minggu (29/10/2023). 

Sebab, biar bagaimanapun Jokowi adalah ayah Gibran. "Jadi, it's almost impossible bahwa dia bisa 100 persen bersikap netral (di pemilu)," tutur dia. 

Itu sebabnya, Ikrar tidak henti-hentinya berbicara ke sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Kapolri, KSAD, Panglima TNI, Kepala Badan Sandi dan Siber Negara, Kepala BIN, hingga Menteri Dalam Negeri, agar mereka menghindari bisa digunakan oleh presiden. 

"Saya mengimbau agar mereka tidak mengerahkan aparaturnya untuk memenangkan salah satu pasangan calon. Saya juga menyampaikan kepada masyarakat agar aware dan sadar. Kalau perlu, kita hidupkan lagi gerakan siskamling seperti dalam pemilu 1999 lalu," ujarnya lagi. 

Tujuannya, supaya tidak ada gangguan-gangguan jelang pemilu. Siskamling itu bisa diadakan satu minggu sebelum pemungutan suara dan satu pekan paska diadakan pemilu. 

Baca Juga: AMIN Ucapkan Selamat Ultah ke Ganjar, Nodong Ditraktir di SGPC

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya