TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[CEK FAKTA] KRI Nanggala 402 Tenggelam karena Ditembak Kapal Asing

Disebut ada persaingan bisnis kapal selam

Anggota TNI AL melakukan penghormatan ketika kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Desember 2012. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Laut (AL) membantah KRI Nanggala 402 tenggelam karena ditembak kapal selam asing. Kapal asing yang dimaksud adalah kapal selam kelas nuklir milik Prancis SSN Emeraude, yang sedang menyaksikan latihan TNI di Selat Bali. Narasi itu disebarkan oleh akun anonim di media sosial @plato_ids pada 25 April 2021. 

Menurut akun anonim itu terjadi persaingan bisnis kapal selam antara Prancis dengan Jerman. Di akun tersebut bahkan tertulis bahwa informasi itu valid. Informasi tersebut kemudian viral dan menyebar ke platform media sosial lainnya. 

Asisten Perencanaan (Arsena) KSAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali mengatakan, narasi di media sosial itu berlebihan.

"Pada saat kejadian ada banyak kapal di atas air dan kapal di atas air mempunyai sonar. Kalaupun ada ledakan pasti terdengar oleh sonar, dan bahkan akan terlihat oleh telinga dan mata. Bagian bawah air pun pasti sedikit ikut terangkat," ungkap Ali ketika memberikan keterangan pers dari Mabes TNI AL di Cilangkap, Jakarta Timur dan disaksikan melalui saluran YouTube INews TV, Selasa (27/4/2021).

Tetapi, apakah ada kapal asing diizinkan memasuki perairan Indonesia?

Baca Juga: Pakar ITS: RI Tak Punya Alat untuk Evakuasi ABK KRI Nanggala-402

1. Kapal asing diizinkan melintasi perairan ALKI asal izin ke otoritas Indonesia

Kapal selam nuklir milik Angkatan Laut Prancis FS Emeraude ketika tengah bertugas (www.csp.navy.mil)

Sementara, menurut Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan, tak ada larangan bagi kapal asing memasuki perairan di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Di sana, kata dia, banyak melintas kapal-kapal asing. 

"Mereka tidak harus laporan setiap hari. Tetapi, mereka cukup laporan pada saat akan masuk (ALKI). Sekarang yang jadi pertanyaan apakah ada kapal selam (asing) di situ? Kenapa tidak?" tanya Iwan. 

Namun, ia memastikan ketika sedang dilakukan latihan perang di perairan utara Bali pada 21 April 2021, ada delapan kapal yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan. Selain itu, ada dua kapal fregat yang memiliki kemampuan sonar untuk mendeteksi. 

"Sehingga tidak mungkin (ada kapal selam asing) yang tidak terdeteksi," kata Iwan. 

Selain itu, Iwan menambahkan, Panglima TNI pada Sabtu, 24 April 2021 juga sudah memastikan tidak ada ledakan. Sebab, bila ada ledakan, maka akan ditemukan puing-puing di sekitar kapal selam. 

2. TNI AL masih selidiki penyebab KRI Nanggala 402 tenggelam

Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Asisten Perencanaan (Arsena) KSAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali mengatakan, terkait penyebab tenggelamnya kapal buatan Jerman itu masih terus diinvestigasi. Namun, ia mengingatkan hal tersebut butuh waktu yang cukup lama. 

"Kami akan mengundang pakar-pakar kapal selam tidak saja dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Karena kami punya konferensi pengawak kapal selam sedunia yang namanya Asia Submarine Conference," kata Ali.

Konferensi itu diselenggarakan tiap dua tahun dan dihadiri seluruh pengawak kapal selam sedunia. Ia menyebut hasil dari konferensi itu kemudian dibentuk ISMERLO (The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office).

Dalam organisasi itu, kata Ali, tak memandang poros politik negara-negaranya. Di sana, para pengawak kapal selam dari Amerika Serikat bertemu dengan sesama rekannya dari Rusia, Tiongkok, India, Pakistan, hingga Vietnam. 

"Yang diutamakan adalah submarine brotherhood," tutur dia. 

Baca Juga: Menhan Prabowo Berduka, Ikut Kehilangan Keluarga di KRI Nanggala 402

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya