TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Menko Mahfud soal Rakyat Filipina yang Ngefans dengan Jokowi

Presiden Bongbong Marcos datang ke Jakarta awal September

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD (kiri) mendampingi Presiden Joko "Jokowi" Widodo di KTT ASEAN, Kamboja. (www.instagram.com/@mohmahfudmd)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD berbagi cerita ketika mengikuti KTT ASEAN yang dihelat pada 10 November-13 November 2022 lalu. Ia mendampingi Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika palu keketuaan ASEAN diserahkan dari Kamboja ke Indonesia pada 2023.

Melalui akun media sosialnya, Mahfud mengisahkan sempat duduk satu meja dengan Kepala Staf Presiden Filipina, Maria Zenaida di Phnom Penh. Mahfud menyebut Maria kagum kepada Jokowi sebab di Filipina, ia sangat populer.

"Di mana-mana kalau ada Pak Jokowi, rakyat histeris berebutan meneriakan namanya," ungkap Mahfud menirukan pernyataan Maria di Kamboja di akun Instagramnya dan dikutip pada Senin, (14/11/2022).

Ia menambahkan bahwa sangat enak berbicara dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu karena Jokowi selalu murah senyum dan tertawa gembira. "Soal senyum dan tertawanya presiden, semua orang sudah tahu. Tapi, tak banyak yang tahu apakah kalau mendengar cerita lucu, Pak Jokowi juga tertawa karena geli," tutur dia lagi. 

Bagaimana relasi Indonesia dan Filipina di bawah pemerintahan Jokowi?

Baca Juga: Mengenal Peso, Mata Uang Filipina dan Sejarahnya

Baca Juga: Hadiri Pelantikan Presiden Marcos Jr, Mahfud MD Sampaikan Salam Jokowi

1. Indonesia jadi negara pertama yang dikunjungi oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr usai dilantik

Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr di Istana Bogor (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Relasi Indonesia dan Filipina diketahui sangat dekat. Bahkan, Presiden baru Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr, memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi usai dilantik. Ia dilantik pada 30 Juni 2022 lalu di Istana Kepresidenan, Manila.

Dalam pemberian keterangan persnya, pria yang akrab disapa Bongbong itu menyebut faktor persaudaraan yang menyebabkan Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi. "Kami menganggap Indonesia bukan hanya tetangga, bukan hanya teman, tetapi saudara," ujar Bongbong di Istana Kepresidenan, Bogor pada 5 September 2022 lalu.

Ia mengatakan telah membuat pilihan yang tepat untuk datang ke Jakarta sebagai Presiden. "Saya percaya bahwa ini hanyalah awal dari banyak hal antara Indonesia dan Filipina," tuturnya lagi. 

Selain itu, masyarakat Filipina dan Indonesia secara budaya juga sangat dekat. Apalagi pada 2024 mendatang, hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina memasuki usia 75 tahun. 

"Saya pikir itu adalah salah satu hubungan diplomatik terlama. Sebenarnya, kita telah memiliki hubungan sebelum kita memiliki negara. Indonesia dan Filipina berdagang, bertukar, anggota keluarga bolak-balik dari pulau selatan kami ke Indonesia selama ribuan tahun dan itulah mengapa sangat biasa bagi kami di Filipina untuk datang (ke Indonesia)," katanya. 

2. Eksekusi mati terhadap Mary Jane ditangguhkan pada 2015 lalu

Mary jane terpidana mati kasus narkoba sedang melakukan pewarnaan kain batik.(doc.istimewa)

Salah satu bukti kedekatan kedua negara juga tercermin ketika Presiden Jokowi mengabulkan permintaan mantan Presiden Rodrigo Duterte untuk tak mengeksekusi mati salah satu warganya yakni Mary Jane Veloso pada 2015 lalu. Padahal, ia sudah sempat dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. 

Mary Jane tetap berada di Lapas Besi bersama delapan narapidana hukuman mati lainnya. Sementara, empat napi lainnya dikirim ke Lapangan Tembak Limus Buntu untuk ditembak mati. 

Jaksa Agung ketika itu, Prasetyo memberikan konfirmasi bahwa Mary Jane batal dieksekusi karena atasannya, Maria Kristina Sergio, ditangkap. Mary Jane kemudian bakal diperiksa sebagai saksi.

Maria adalah orang yang diduga memperalat Mary untuk membawa koper berisi heroin. Hal ini sebelumnya juga telah disampaikan sendiri oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III pada pemerintah Indonesia.

Meski lolos dari eksekusi mati, namun, Pemerintah Indonesia belum mengabulkan grasi bagi Mary Jane. Presiden Bongbong Jr sendiri ikut menyampaikan permohonan grasi ketika bertemu dengan Jokowi pada awal September 2022 lalu.

Baca Juga: Batik Mary Jane Terpidana Mati Narkoba Laris Dijual ke Filipina

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya