Cerita Pimpinan KPK yang Kesulitan Ikuti Psikotest Seleksi Capim
Ada 104 capim KPK yang ikut psikotest
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 104 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengikuti psikotest yang digelar pada Minggu (28/7) di Pusdiklat Setneg, Jalan Gaharu I, Cilandak, Jakarta Selatan. Psikotest merupakan rangkaian tahapan seleksi lanjutan untuk memilih lima pimpinan KPK periode 2019-2023.
Psikotest tersebut dimulai pukul 08:00 - 13:00 WIB. Ketua seleksi pansel capim KPK, Yenti Garnasih mengatakan di dalam psikotest ada dua hal yang diujikan yakni tes kepribadian dan tes kejiwaan.
"Nanti, ada lembar-lembar yang boleh diisi semuanya, boleh juga 10, karena menurut penghitungan yang mengisi semuanya, hanya Albert Einstein saja. Tapi, kalau tes kepribadian, semua harus diisi," kata Yenti kepada media pada Minggu kemarin.
Ia menjelaskan tidak ada target jumlah peserta yang harus lolos di tahap ketiga ini. Namun, ia berharap bisa mendapatkan 50 orang yang lolos.
"Saya berharap semoga yang lolos bisa di atas 50 orang, supaya nanti di tahap selanjutnya, kami masih sedia orang," kata dia lagi.
Lalu, apa pendapat calon pimpinan institusi antirasuah mengenai psikotest yang mereka jalani? Apakah mereka optimistis akan lolos ke tahap berikutnya?
Baca Juga: Pansel: 104 Capim KPK Lolos ke Tahap 3, Termasuk 9 Polisi Aktif
1. Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif kesulitan saat mencocokan gambar dan pauli test
Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif yang ikut lagi maju dalam proses seleksi capim institusi antirasuah pada Minggu kemarin mengaku cukup kesulitan dalan mengerjakan psikotest. Kendati begitu ia mengaku tak menyiapkan hal khusus sebelum ikut tes tersebut.
"Enggak ada (persiapan). Karena semua isinya (tes) psikologi hari ini. Ya, berupaya tabah saja," kata Syarif pada Minggu kemarin.
Salah satu kesulitan yang ia hadapi saat mengerjakan tes tersebut yakni mencocokan gambar dan pauli tes. Hal itu, kata dia, membutuhkan waktu yang lama.
"Kesulitannya ya mencocokan gambar. Terus, yang paling terakhir itu tes pauli, menjumlahkan tapi banyak banget," katanya lagi kemarin.
Lalu, optimistis kah ia lolos ke tahap selanjutnya? Ia menjawab tak bisa memprediksi hasilnya. Namun, ia siap menerima hasil psikotest yang diikutinya di hari Minggu tersebut.
"Bukan optimistis, biasa saja. Yang penting kerja semampu kita," tutur dia lagi.
Baca Juga: Guys, Pansel Butuh Masukan Rekam Jejak Capim KPK dari Kalian!