TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Connie Bakrie Siap Ungkap Identitas Mafia Alutsista ke Menhan Prabowo

Connie akan temui Prabowo pada Selasa 

Pengamat bidang militer dan hankam dari Universitas Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie ketika berbicara di program "Ngobrol Seru" (Tangkapan layar YouTube IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Analis pertahanan Connie Rahakundini Bakrie siap membeberkan identitas mafia alutsista di Kementerian Pertahanan yang kerap disebut sebagai "Mr. M". Bahkan, Connie siap buka-bukaan mengenai praktik mafia itu kepada Menhan Prabowo Subianto.

Pernyataan tersebut disampaikan Connie untuk menanggapi tantangan jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, agar "Mr. M" diungkap ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Kepolisian. 

"Mr. M atau Mdmm M - Mr. X atau Mdmm X atau siapapun itu merupakan perkara mudah bila Kemenhan dapat mengundang KPK untuk masuk menelisik tahapan dalam proses CADMID (siklus dalam pengadaan alutsista)," ungkap Connie melalui keterangan tertulis pada Senin (10/5/2021). 

Menurut Connie, salah satu persyaratan penyelenggaraan tata kelola yang baik di dalam satu negara harus ada transparansi. Prinsip keterbukaan itu wajib diungkap di sektor kebijakan anggaran. 

"Patut diingat prinsip kerahasiaan pertahanan tidak terletak pada anggaran, tetapi terletak pada strategi, pelatihan dan taktik perang dalam menggunakan alutsista yang dimaksud," ujarnya. 

Lalu, kapan Connie dijadwalkan bertemu dengan Menhan Prabowo?

Baca Juga: Eks KSAL Minta Badan KRI Nanggala-402 Diangkat Semua dari Dasar Laut

1. Connie juga usulkan ada audit dari BPK soal teknologi alutsista

Akademisi dan analis pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie (www.instagram.com/@connierahakundinibakrie)

Hal lain yang juga diminta oleh Kemenhan untuk dijelaskan oleh Connie yakni mengenai industri pertahanan semu atau palsu (pseudo indhan). Menurut Connie, informasi tersebut bukan hal baru sebab sudah pernah ia sampaikan sejak era Menhan sebelum Prabowo. 

"Cara termudah untuk mengeceknya yakni dengan melakukan audit teknologi yang ketat oleh kementerian atau lembaga terkait bersama BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) kepada semua pelaku Inhan BUMN atau BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)," ungkap Connie. 

Menurutnya, hasil audit teknologi akan menjawab dan menunjukkan BUMN atau BUMS apa saja yang termasuk ke dalam kelompok pelaku inhan semu atau palsu. Connie mengatakan hal tersebut tidak sulit dilakukan. Namun, dibutuhkan kemauan keras dan kemampuan Kemengan untuk mewujudkan audit itu dengan BPK. 

Dalam keterangan tertulisnya, Connie juga menjelaskan persoalan mafia alutsista bukan semata-mata diketahui oleh dia saja. Hal serupa juga pernah diungkit oleh anggota Komisi I DPR dari fraksi Nasional Demokrat, Muhammad Farhan, eks Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto dan Deputy V KSP Jaleswari Pramodawardhani.

Di dalam diskusi virtual yang dilakukan oleh Medcom.id pada akhir April lalu, Farhan menjelaskan di dalam dokumen panitia kerja alutsista tidak disebut adanya mafia alutsista. Pelaku itu tertulis dengan istilah lain. 

2. Connie akan menemui Menhan Prabowo pada Selasa 11 Mei 2021

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto (ANTARA FOTO)

Untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga negara dan akademisi, Connie mengaku sudah menerima undangan dari pejabat PT Technology Military Indonesia (TMI) yang sedang mengagendakan pertemuan dengan Menhan Prabowo. Rencananya pertemuan dilakukan pada Selasa, 11 Mei 2021. 

Sebelumnya, kata Connie, undangan serupa juga sudah ia konfirmasi. Saat itu yang mengundang adalah Kepala Biro Humas Kemenhan, Marsma TNI Penny Radjendra. Semula pertemuan dijadwalkan pada pekan lalu. Connie diminta untuk menghadap Prabowo atau Wakil Menhan. "Tetapi, dibatalkan mendadak menjelang pertemuan," kata dia. 

Sementara, dalam pertemuan esok, ia akan menjelaskan poin-poin menyangkut tuduhannya terkait mafia alutsista. "Sebagai warga negara yang baik sudah menjadi tugas saya untuk mendukung Kemenhan dalam membenahi upaya menyusun road map kebijakan pertahanan negara agar keseluruhan upaya modernisasi alutsista dilakukan dengan akuntabel dan sesuai kepentingan nasional seperti visi Presiden Jokowi," tuturnya lagi. 

Baca Juga: Pakar ITS: RI Tak Punya Alat untuk Evakuasi ABK KRI Nanggala-402

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya