COVID-19 Merajalela di Kudus, 659 Pasien Meninggal, RS Nyaris Penuh
Perangkat desa setempat berinisiatif lakukan lockdown
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tak bisa diremehkan. Sebab, peningkatan kasus hariannya sudah mencapai 30 kali lipat dari angka normal.
Bupati Kudus, Hartopo, mengatakan sedikitnya sudah ada 60 desa dari 132 desa/kelurahan di Kabupaten Kudus, masuk kategori zona merah. Penularan penyakit yang bersumber dari virus Sars-CoV-2 itu semakin meluas menyusul ditemukannya banyak kasus COVID-19 di puluhan desa tersebut.
"Sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo diberikan penekanan agar penanganan COVID-19 di Kudus bisa lebih efektif," kata Hartopo pada Minggu (6/6/2021) di Kudus, seperti dikutip dari kantor berita ANTARA.
Hal lain yang diinstruksikan oleh Listyo, yaitu agar evaluasi penanganan COVID-19 diperbarui setiap hari. Khususnya di 60 desa yang dikatakan masuk zona merah.
Selain itu, mantan Kepala Bareskrim tersebut juga meminta agar dibangun Posko Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 di setiap desa yang masuk zona merah. "Petugas juga harus rutin melaporkan perkembangan data kasus terbaru sehingga bisa segera diketahui dan diambil langkah-langkah agar bisa turun kasusnya," tutur dia.
Lalu, mengapa kasus COVID-19 di Kudus bisa tiba-tiba melonjak?
Baca Juga: 5 Fakta Kasus COVID-19 di Kudus yang Mengganas
1. Desa di Kudus yang masuk zona merah berinisiatif melakukan lockdown
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, 60 desa yang masuk kategori zona merah tersebar di sembilan kecamatan dengan jumlah masing-masing kecamatan bervariasi. Dari 60 desa zona merah, kata Hartopo, terbanyak tersebar di Kecamatan Jekulo ada 11 desa, lalu disusul Kecamatan Kota dan Jati. Masing-masing di desa itu ada sembilan desa zona merah, sedangkan kecamatan lainnya bervariasi antara satu hingga delapan desa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sempat berkunjung ke salah satu desa yang masuk zona merah yakni Desa Pedawang, Kecamatan Bae. Perangkat desa setempat juga berinisiatif melakukan lockdown desa. Aktivitas itu disarankan dilakukan di tingkat RT lebih dulu.
Baca Juga: Lonjakan COVID-19 di Kudus, 659 Orang Meninggal, RS Nyaris Penuh