TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Jumat, 3 Februari 2023

Empat provinsi menunjukkan cakupan vaksin terendah

ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Kondisi pandemik COVID-19 di Tanah Air sudah mulai terkendali. Hal itu terlihat dari penambahan kasus harian yang tidak terlalu signifikan. 

Satgas penanganan COVID-19 melaporkan dalam 24 jam kasus harian bertambah 241. Maka, akumulasi kasus sejak 2020 mencapai 6.730.778. 

Sementara, kasus kematian harian bertambah 4 pasien. Maka, akumulasi pasien yang meninggal sejak Maret 2020 mencapai 160.826. 

Kabar yang cukup melegakan terlihat dari penurunan kasus aktif COVID-19. Angkanya kini telah mencapai 4.268. Kasus aktif merupakan indikator jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit akibat COVID-19. 

Jumlah pasien yang sembuh pun dalam 24 jam bertambah 273. Maka, akumulasi pasien yang berhasil sembuh mencapai 6.565.684. 

Meski kasus pandemik COVID-19 di Indonesia tergolong sudah terkendali, namun kini muncul sub varian dari Omicron yakni Kraken. Kementerian Kesehatan melaporkan kini sudah ada tiga pasien yang terinfeksi sub varian Omicron XBB.1.5. 

Lalu, bagaimana distribusi vaksinasi booster dosis kedua yang sudah mulai diberikan kepada masyarakat umum sejak 24 Januari 2023?

Baca Juga: [LINIMASA-12] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Baca Juga: PPKM Dicabut karena COVID-19 Turun, DKI Masih Sediakan Vaksin Gratis

1. Vaksin booster dosis kedua baru mencapai 1,4 juta penerima

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, data dari satgas penanganan COVID-19 menunjukkan jumlah penerima vaksin booster kedua hanya mencapai 55.133 dalam 24 jam terakhir. Padahal, pemerintah berharap penularan COVID-19 bisa dicegah meluas dengan kembali memberikan vaksin booster secara gratis bagi masyarakat.

Pemerintah mulai membuka kesempatan untuk menerima vaksin secara cuma-cuma bagi warga di usia 18 tahun pada 24 Januari 2023 lalu. Selain itu, warga tak perlu menunggu tiket di aplikasi PeduliLindungi untuk menerima vaksin COVID-19. 

Maka, akumulasi vaksin booster kedua mencapai 1.492.323. Di sisi lain, penerima vaksin booster pertama sudah mencapai 69.540.836. 

Vaksin dosis kedua sudah diterima 175.116.426 warga. Padahal, target pemerintah sejak awal, vaksin dosis lengkap harus diterima oleh 234.666.020 warga. Semula, angka itu ditetapkan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity

Sementara, vaksin dosis pertama telah diterima oleh 204.258.332. Meski vaksin dosis pertama sudah digalakan sejak 2021 lalu, namun penambahannya masih terjadi dalam 24 jam terakhir. Ada 7.340 warga yang baru menerima vaksin dosis pertama. 

2. Cakupan dosis kedua di 4 provinsi masih di bawah 50 persen

Data cakupan vaksinasi dosis kedua di 34 provinsi di Indonesia per Jumat, (3/2/2023). (www.vaksin.kemkes.go.id)

Sementara, berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan, masih terdapat empat provinsi yang cakupan vaksinasi dosis kedua di bawah 50 persen. Keempat provinsi itu yakni Sulawesi Barat (49,78 persen), Maluku (44,93 persen), Papua Barat (42,42 persen) dan Papua (23,36 persen). 

Vaksin dosis kedua merupakan indikator bahwa masyarakat Indonesia telah menerima dosis vaksin lengkap ketika COVID-19 merajalela. Di sisi lain, pemerintah pernah mengeluhkan sulit mendistribusikan vaksin di wilayah Papua karena dicurigai warga setempat akan melakukan tindak kekerasan. 

Baca Juga: Jokowi Prediksi Banyak Turis China ke Bunaken,  Tak Perlu Isoman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya