TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dipanggil Perdana ke KPK, Mendag Enggar Malah Tak Hadir

Mendag dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Bowo Sidik

IDN Times/Fitria Madia

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akhirnya memastikan diri absen ketika dipanggil perdana oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (2/7). Ia diketahui masih berada di luar negeri lantaran berdinas. Konfirmasi itu disampaikan oleh juru bicara KPK, Febri Diansyah melalui keterangan tertulis pada pagi ini. 

"KPK telah menerima surat dari pihak Menteri Perdagangan RI yang seharusnya dijadwalkan pemeriksaannya pada hari ini. Yang bersangkutan sedang berada di luar negeri sehingga meminta untuk dijawalkan ulang," ujar Febri. 

Sebelumnya, Mendag Enggar dipanggil sebagai saksi untuk tersangka anggota DPR Komisi VI, Bowo Sidik Pangarso, dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi. 

Nama Enggar sempat ramai disebut oleh Bowo sebagai salah satu pemberi duit untuk "serangan fajar" pada pemilihan legislatif (17/4) lalu. Panggilan terhadap Enggartiasto sudah disampaikan oleh KPK sejak 12 hari sebelumnya. Kendati begitu, ia tetap tak hadir.

"Tentu, kami meminta agar saksi bisa hadir karena kami sudah menyampaikan panggilan jauh-jauh hari melalui pihak biro hukum beberapa waktu lalu. Akan lebih baik apabila saksi datang dan menjelaskan apa adanya," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah ketika ditemui di gedung KPK pada Senin malam (1/7). 

Lalu, kapan penyidik KPK menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap Enggar?

Baca Juga: Mendag Enggar Bantah Beri Suap Rp2 Miliar kepada Bowo Sidik 

1. KPK menjadwalkan Mendag Enggar akan dipanggil kembali pada 8 Juli 2019

ANTARA/Sella Panduarsa Gareta

Usai tak hadir dalam pemeriksaan pada hari ini, KPK akan menjadwalkan pemanggilan ulang pada Senin (8/7). Oleh sebab itu, KPK berharap Enggar akan hadir pada pekan depan. 

"KPK berharap pada waktu tersebut saksi datang memenuhi panggilan penyidik dan menjelaskan secara terbuka mengenai perkara ini," kata Febri di keterangan tertulis hari ini. 

2. Bowo Sidik Pangarso sempat mengaku terima duit Rp2 miliar dari Mendag Enggartiasto

Anggota DPR Komisi VI Bowo Sidik Pangarso mengenakan rompi oranye. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Dalam pemeriksaan yang berlangsung pada (9/4) lalu, anggota DPR dari Komisi VI itu "bernyanyi" salah satu sumber uang untuk "serangan fajar" pada saat pemilu (17/4) diberi oleh Mendag Enggartiasto Lukita. Nominalnya mencapai Rp2 miliar. 

Uang itu diberikan oleh utusan Enggar di Hotel Mulia Senayan pada tahun 2017 lalu. Gara-gara "nyanyian" itu, penyidik kemudian menggeledah kantor Kementerian Perdagangan pada Senin (29/4). Juru bicara KPK, Febri Diansyah menggeledah tiga ruangan yakni ruang kerja Mendag Enggar, kepala biro hukum dan staf lainnya. 

Penyidik keluar dari kantor Kemendag dengan membawa tiga koper dalam beragam ukuran. Lalu, pada Selasa sore, giliran rumah Mendag Enggar yang digeledah. 

Febri menjelaskan tidak ada barang bukti yang disita dari kediaman pribadi Menteri politisi Partai Nasional Demokrat itu. 

"Kami tidak melakukan penyitaan karena barang atau benda yang ada di rumah tersebut tidak terkait dengan pokok perkara sejauh ini. Sehingga, secara fair penyidik tidak melakukan penyitaan," tutur Febri melalui keterangan tertulis pada awal Mei lalu. 

3. Mendag Enggar membantah pernah memberi uang Rp2 miliar kepada Bowo

IDN Times/Galih Persiana

Sementara, di kesempatan terpisah, Mendag Enggar membantah pernah memberi uang senilai Rp2 miliar dalam pecahan mata uang dollar singapura ke Bowo. Ia menjelaskan tidak ada kaitan antara dirinya dengan Bowo secara politis, lantaran parpol yang menaungi mereka berbeda. Bowo adalah kader Partai Golkar. Sedangkan, Enggar merupakan kader Partai Nasdem. 

"Apa urusannya saya ngasih duit (ke Bowo Sidik)?," kata Enggar pada Senin siang (29/4) lalu.

Baca Juga: Bowo Sidik Sebut Sumber Uang Amplop 'Serangan Fajar' dari Menteri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya