Dituduh Lindungi Panji Gumilang dari Polri, Moeldoko: Itu Omongan Aneh
"Pak Imam salah minum obat atau sudah pikun"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menilai tuduhan pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto bahwa ia melindungi Panji Gumilang dari pihak kepolisian, adalah tuduhan ngawur dan aneh. Menurutnya, Imam sudah salah minum obat atau mulai pikun. Ia membantah dengan tegas tuduhan tersebut.
"Saya sudah katakan kemarin kalau Pak Imam ini salah minum obat. Kalau tidak ya dia mulai pikun. Jadi, omongannya gak bisa dipercaya," ungkap Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat pada Kamis (13/7/2023).
Nama Moeldoko bisa ikut terseret dalam polemik Ponpes Al Zaytun lantaran ia beberapa kali memberikan ceramah di ponpes yang berdiri sejak 1999 lalu itu di Indramayu. Dalam satu wawancara, Imam mengatakan Moeldoko memberikan akses kepada pemimpin Al Zaytun, Panji Gumilang ke pihak kepolisian seandainya ada yang mengganggu ponpes tersebut.
Ia menambahkan jaminan akses ke pihak kepolisian baru diberikan Moeldoko ketika ia menjabat sebagai KSP. Moeldoko tak memberikan akses tersebut saat masih duduk sebagai Panglima TNI.
Tetapi, Moeldoko kembali membantah tuduhan Imam. "Yang diomongkan tidak seperti itu yang sesungguhnya. Jadi jangan aneh-aneh lah," kata dia lagi.
Meski begitu, Moeldoko mengakui ia memang dekat dengan Panji. Tetapi, ia tidak akan intervensi proses hukum yang kini tengah berjalan terhadap Panji.
"Gak (ada komunikasi). Nanti aku komunikasi dengan Panji Gumilang dibilang intervensi. Biar saja berjalan," ujar Moeldoko pada 3 Juli 2023 lalu.
Baca Juga: Menko Mahfud Ungkap Panji Gumilang Punya 295 Sertifikat Tanah
1. Moeldoko minta isu Pondok Pesantren Al Zaytun tidak dipolitisasi
Lebih lanjut, Moeldoko justru bingung lantaran jelang pemilu kerap muncul kekisruhan di Ponpes Al Zaytun. Ia pun meminta agar isu Ponpes Al Zaytun tidak dipolitisasi. Bahkan, aktivitas politik dilarang dilakukan di pondok pesantren.
"Harapan saya pesantren jangan dipolitisasi. Itu gak boleh," kata dia.
Di sisi lain, Moeldoko tak mempermasalahkan bila ponpes menerima sponsor atau donasi dari partai politik. Apalagi hingga saat ini Ponpes Al Zaytun masih diakui sebagai salah satu entitas pendidikan di Indonesia.
"Jadi, soal boleh atau tidak (menerima sponsor dari parpol), saya pikir Al Zaytun bagian dari entitas yang berada di NKRI. Jadi ya bisa saja. Siapapun bisa. Tapi, jangan dipolitisasi karena sekarang menjadi ribut seperti sekarang ini," tutur dia.
"Al Zaytun itu setiap menjelang pemilu selalu ribut. Apa sih ini?" ujarnya lagi.
Baca Juga: Kemenko Polhukam Temukan Dugaan TPPU dalam Kisruh Ponpes Al Zaytun