Eks Pimpinan KPAI Kecam Penggeledahan Al Zaytun Bawa Polisi Bersenjata
Polisi bantah ada personel bawa senjata ke Al Zaytun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Eks komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, mengecam aksi penggeledahan Pondok Pesantren Al Zaytun yang dilakukan personel Polri. Hal itu lantaran dalam proses penggeledahan, personel dari Bareskrim Polri ikut membawa senjata laras panjang.
Sejumlah jurnalis yang mengawal langsung proses penggeledahan di Al Zaytun menyaksikan personel Polri yang dikerahkan juga memakai rompi anti-peluru.
"Sebagai pemerhati anak dan pendidikan, saya mengecam masuknya polisi dengan senjata laras panjang ke dalam lingkungan lembaga pendidikan bernama Ponpes Al Zaytun. Hal ini terlalu berlebihan," ungkap Retno di dalam keterangan tertulis, Minggu (6/8/2023).
Retno bisa membayangkan santri yang usianya masih di bawa umur merasa bingung, cemas, dan takut ketika tiba-tiba pesantren tempat mereka belajar didatangi pasukan yang menenteng senjata laras panjang.
"Kemungkinan ada santri atau santriwati yang terganggu secara psikis," tutur dia.
Menurut Retno proses penggeledahan di pesantren yang dibangun pada 1996 itu seharusnya tetap sesuai prosedur. Anak-anak di bawah umur seharusnya diamankan terlebih dahulu di ruang belajar atau aula, agar tidak menyaksikan penggeledahan dari aparat penegak hukum.
"Apalagi penggeledahan yang dilakukan pada siang hari memungkinkan anak-anak dikondisikan berada di dalam kelas saja," katanya.
Kendati, Polres Indramayu membantah penggeledahan yang dilakukan pada Jumat, 4 Agustus 2023 melibatkan polisi senjata laras panjang. Apa penjelasan pihak kepolisian mengenai prosedur penggeledahan ini?
Baca Juga: Polres Indramayu Bantah Polisi Bersenjata Masuk ke Ponpes Al Zaytun
1. Polres Indramayu bantah polisi bersenjata masuk lingkungan Al Zaytun
Sementara, ketika dikonfirmasi kepada Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar, pihaknya membantah personel dengan senjata laras panjang masuk ke lingkungan Al Zaytun. Meski begitu, ia tak membantah kehadiran personel bersenjata laras panjang memang ada. Namun, personel dengan kelengkapan senjata itu berada di luar ponpes untuk berjaga-jaga.
"Tidak ada yang masuk ke ponpes pakai senjata laras panjang," ungkap Fahri kepada IDN Times melalui pesan pendek, Sabtu malam (5/8/2023).
"Polisi Brimob (dengan senjata laras panjang) hanya standby dan tidak masuk ke lingkungan ponpes. Mereka standby di luar untuk mengantisipasi apabaila ada eskalasi ancaman terhadap petugas yang sedang melakukan penggeledahan," sambungnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Mahfud Minta Menag dan Gubernur Jabar Dampingi Ponpes Al Zaytun