TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gibran Beda Sikap soal Tolak Timnas Israel, PDIP Tak akan Beri Sanksi

Gibran justru menyatakan siap menerima sanksi

Wawancara khusus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di acara Real Talk with Uni Lubis di Mangkunegaran, Surakarta, Kamis (16/3/2023). (IDN Times/Reynaldy Wiranata & Gilang Pandutanaya)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, merespons soal sikap Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang berbeda sikap soal penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023. Bahkan, Gibran terlihat kesal lantaran FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah. 

Meski begitu, Hasto menyebut, PDIP tidak akan menjatuhkan sanksi terhadap putera sulung Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu yang notabene kader partai kepala banteng moncong putih itu.

"Gak ada sanksi menyanksi. Apalagi kita kan berbicara hal yang baik, tentang sepakbola," ungkap Hasto di Gelora Bung Karno, Kamis (30/3/2023). 

Hasto mengatakan perbedaan di antara kader PDIP adalah hal biasa. PDIP, kata dia, menyebut hal tersebut tak lebih dari dinamika di internal kader. Dia menyebut dengan adanya perbedaan sikap itu bisa membantu proses pematangan menjadi seorang pemimpin. 

Lebih lanjut Hasto mengatakan PDIP telah mengumpulkan kadernya yang menjadi kepala daerah terkait isu penolakan timnas Israel berlaga pada Piala Dunia U20 2023 di Indonesia. Menurutnya, kini sudah tidak ada lagi perbedaan pendapat. 

"Sudah, sudah, sudah satu. Gak ada persoalan. Kan kami kemarin juga sudah mengumpulkan secara daring seluruh kepala daerah dari PDIP. Kami berikan penjelasan kepada semua dan tidak ada perbedaan," tutur dia. 

PDIP termasuk salah satu parpol yang menolak kehadiran timnas Israel untuk bertanding di Piala Dunia U-20 2023. Menurut Hasto, parpolnya menolak kehadiran timnas Israel lantaran mengingat sikap konsisten Bung Karno. 

"Justru dengan menolak Israel, kita punya GBK (Gelora Bung Karno) yang mencerminkan semangat kita untuk membangun supremasi di dunia olahraga," ujarnya.

Gibran yang mengetahui soal potensi sanksi lantaran mendukung kedatangan timnas Israel, ikut berkomentar. Apa yang disampaikan Gibran?

Baca Juga: FIFA Coret RI Jadi Host, PDIP: Tak Perlu Takut-takuti Ada Sanksi

1. Gibran siap menerima hukuman

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ketika mendatangi kediaman Megawati Soekarnoputri di Menteng, Jakarta Pusat. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Sementara, melalui akun media sosialnya, Gibran justru mengaku siap menerima hukuman bila hal tersebut memang menjadi keputusan PDIP. Hal itu disampaikan Gibran di akun media sosialnya.

"Saya siap menerima hukuman," ungkap Gibran di akun Twitter hari ini. 

Bahkan, Gibran juga mendukung Erick Thohir untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA. "Walaupun gelap, saya tetap di belakang jenengan, Pak. Dengan segala risikonya," katanya,  kemarin. 

Cuitan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendukung Erick Thohir. (www.twitter.con/@gibran_tweet)

Sebelumnya, Gibran sempat menawarkan agar pengundian tim yang berlaga di Piala Dunia U-20 digeser dari Bali ke Solo. Gibran berjanji proses pengundian bisa berlangsung aman. 

2. Erick Thohir sebut ada pihak yang melanggar kontrak

Menteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membeberkan alasan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Erick mengatakan, FIFA telah mengetahui pro-kontra terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

"FIFA ini otoritas tertinggi sepak bola di dunia, dengan segala keberatan-keberatan yang sudah disampaikan itu, ya tentu FIFA melihat ini sebuah, ya kalau dibilang sebuah intervensi, kan lihat banyak sekali FIFA menghukum kalau ada intervensi goverment, tapi di sini juga bentuknya intervensi," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (31/3/2023). 

Ia menambahkan ada juga pihak yang melanggar kontrak terkait ketersediaan sebagai tuan rumah. Diketahui, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, I Wayan Koster mendadak balik badan padahal sudah tanda tangan kontrak.

"Di dalam host contract sebagai negara dan host city kontrak yang ditanda tangani, itu kita menjamin keamanan salah satunya. Nah, tentu ini menjadi pertimbangan FIFA," tutur pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu. 

Baca Juga: FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya