TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Golkar Gelar Rakernas 4-6 Juni, Isu Capres-Cawapres Tak Dibahas

Golkar tetap kukuh mencalonkan Airlangga sebagai capres

Partai Golkar ketika mendaftarkan diri jadi peserta pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 14 Mei 2023. (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Jakarta, IDN Times - Partai Golkar bakal menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada 4-6 Juni 2023 di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat. Salah satu poin yang bakal dibahas dalam rakernas itu adalah pembahasan strategi pemenangan Pemilu 2024. Namun, calon presiden dan wakil presiden tidak akan dibahas.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, selaku Ketua Steering Committe rakernas, mengatakan Golkar tetap pada keputusannya untuk mengusung ketua umum, Airlangga Hartarto, sebagai bakal capres pada Pilpres 2024. Ia mengatakan sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai, rakernas dilaksanakan setidaknya dua kali dalam satu periode kepengurusan.

Maka, rakernas pada awal Juni ini menjadi yang kedua digelar di bawah kepemimpinan Airlangga. Rakernas pertama dilakukan pada 2021. 

"Karena rakernas kali ini dilaksanakan dalam tahapan pemilu, kira-kira sembilan bulan lagi menjelang Pemilu 2024, maka rakernas ini difokuskan pada pembicaraan pemantapan persiapan pemilu," ungkap Doli di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (1/6/2023). 

Doli menjelaskan rakernas pada akhir pekan nanti bakal diikuti 220 orang dari unsur DPP, perwakilan dewan pembina, dewan kehormatan, dewan etik, serta perwakilan DPD provinsi lima orang, pimpinan ormas Golkar dan anggota fraksi Golkar. 

Sementara, tema rakernas nanti "Bersama Memenangkan Hati Rakyat, Memajukan Indonesia," yang diambil karena bertepatan dengan masa Pemilu 2024. 

Apa saja agenda yang bakal dibahas dalam rakernas mendatang?

Baca Juga: Golkar Belum Tentukan Dukungan Politiknya, Fokus Capreskan Airlangga 

1. Rakernas tidak membahas soal sosok capres baru yang bakal diusung Partai Golkar

Ketua Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia (IDN Times/Melani Putri)

Lebih lanjut, Doli menegaskan, tidak ada keputusan baru yang bakal diambil dalam rakernas terkait Pilpres 2024. Golkar, kata dia, bakal tetap melaksanakan keputusan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan rapat pimpinan nasional yang tingkatannya lebih tinggi dari rakernas. Ia menyatakan capres yang bakal diusung Golkar tetap Airlangga Hartarto. 

"Jadi, kami tidak akan membicarakan keputusan yang telah diputuskan oleh munas dan rapimnas. Singkatnya, sampai hari ini dan besok pada penyelenggaraan rakernas, capres dari Partai Golkar masih tetap Pak Airlangga Hartarto," ungkap dia. 

Doli juga menyebut Golkar telah menetapkan target perolehan 20 persen kursi, baik di DPR, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota. Target tersebut, kata dia, akan dicapai dengan mengoptimalkan peran bakal caleg dan saksi. 

"Jadi, dalam rakernas besok, kami akan fokus pada proses pemantapan lanjutan kerja-kerja politik untuk mencapai target yang sudah kami tetapkan," kata dia. 

2. Golkar optimistis bisa menang pemilu karena sudah konsolidasi sejak dua tahun terakhir

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Doli menyebut Golkar telah memulai konsolidasi pemenangan Pemilu 2024 sejak dua tahun terakhir. Hal itu dimulai dengan proses rekrumen bakal caleg 200 persen dari total alokasi kursi di setiap daerah pemilihan di setiap tingkatan. Kemudian, Golkar menyeleksinya 150 persen dari total alokasi kursi. Mereka yang lolos seleksi kemudian didaftarkan sebagai bakal caleg ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Saat ini, Partai Golkar memiliki 20.450 bakal caleg. Jadi, tidak ada satu pun baik dari DPR, DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten atau kota yang tidak ada bakal calegnya. Nanti, ini yang akan kami berikan penugasan berikutnya kepada para bakal caleg," ujar dia. 

Penugasan yang dimaksud terkait dengan optimalisasi peran mereka untuk mendulang suara. Sebab, tidak bisa dipungkiri selama ini bakal caleg menjadi salah satu instrumen pemenangan yang paling diandalkan partai. 

Tetapi, dalam Pemilu 2024, instrumen pemenangan akan ditambah dengan peran saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Maka, Golkar membentuk Badan Saksi Nasional yang kini sudah berjalan di 38 provinsi hingga di tingkat TPS. 

"DPP Golkar sudah membuat badan saksi nasional yang sudah bekerja selama 2-3 tahun. Badan itu bertugas mempersiapkan orang-orang yang akan kami tempatkan di setiap TPS," tutur Doli. 

Baca Juga: Golkar Bahagia Nama Airlangga Masuk Dalam Usulan Capres Musra 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya