Golkar Belum Tentukan Dukungan Politiknya, Fokus Capreskan Airlangga 

Golkar klaim juga belum bahas opsi cawapres

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia membantah parpolnya mempertimbangkan untuk dijadikan ketua tim sukses Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra. Menurutnya, opsi yang ada saat ini menjadikan Airlangga Hartarto sebagai bakal capres di pemilu 2024. 

"Kami tidak pernah atau sampai saat ini pernah bicara opsi lain selain Pak Airlangga sebagai capres apalagi tim sukses," ungkap Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat, (19/5/2023). 

Maka, ia mengimbau kepada semua pihak agar menanti sikap resmi dan langkah-langkah politik yang akan diambil oleh Golkar sendiri. Ia menambahkan pihak yang mengetahui posisi penentu Golkar adalah partai itu sendiri. 

"Saya sekali lagi mengatakan bahwa penentu posisi Golkar dan yang tahu persis adalah Golkar sendiri," tutur dia lagi. 

Doli juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang sudah bersedia menjalin komunikasi intensif dengan Partai Golkar. Namun, menurutnya, apa yang disampaikan belum menjadi keputusan resmi Golkar.

"Kan Cak Imin bilang Golkar seperti ini dan seperti itu. Golkar tidak mau ke sana, tidak mau ke sini. Terima kasih, karena mungkin kami terlalu intensif dan sering berkomunikasi dengan Cak Imin," ujarnya. 

Hingga saat ini Golkar belum memutuskan posisi politiknya usai ditinggal oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memilih merapat ke PDI Perjuangan. Apakah terbuka peluang bagi Golkar untuk ikut mengekor sikap PPP?

Baca Juga: Keluar dari Golkar, Dedi Mulyadi Diminta Temui Airlangga

1. Bila Golkar merapat ke Gerindra-PKB tetap sulit dapat posisi cawapres

Golkar Belum Tentukan Dukungan Politiknya, Fokus Capreskan Airlangga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto bertemu di Plataran Senayan (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sementara itu, menurut analis politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, mengatakan seandainya Golkar memutuskan untuk merapat ke koalisi PKB - Partai Gerindra, tetap sulit untuk memperoleh kursi capres atau cawapres. Di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIB), sudah disepakati capres ditujukan bagi Prabowo Subianto. 

Sementara, kata Ray, elektabilitas Airlangga di sejumlah lembaga survei juga tidak lebih baik dibandingkan Cak Imin. Berdasarkan hasil survei yang diadakan oleh Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 30 April-5 Mei, elektabilitas Cak Imin sebagai bakal cawapres ada di angka 1,1 persen. Elektabilitas tertinggi dari tujuh nama bakal cawapres diduduki oleh Sandiaga Uno dengan angka 24,5 persen. 

Nama Airlangga tidak ada di dalam daftar tujuh nama bakal cawapres yang masuk ke survei terbaru IPI. Oleh sebab itu, dalam pandangan Ray, Prabowo lebih berpeluang untuk memilih Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden. 

"Pertama, Cak Imin atau PKB pihak pertama yang memberikan dukungan di dalam koalisi. Kedua, elektabilitas Cak Imin relatif lebih baik dibandingkan Airlangga Hartarto, bahkan ketika terkait dengan bakal cawapres. Ketiga, Cak Imin memiliki hubungan dengan kelompok Islam moderat. Ini kan satu segmen pemilih untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo," ujar Ray memaparkan di Jakarta pada Kamis, (18/5/2023). 

Dengan analisa tersebut, Ray pun meragukan niat Golkar untuk serius bergabung ke KKIR. Sebab, merapat ke sana pun, kecil kemungkinan bakal diberi kursi bacawapres. 

"Kecuali sebaliknya diberikan kursi bacawapres untuk Golkar. Tapi, kan sekarang yang jadi pertanyaan mau gak PKB, ketika kursi bacawapres diberikan ke Golkar," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Golkar Bahagia Nama Airlangga Masuk Dalam Usulan Capres Musra 

2. Analis politik sarankan Golkar lebih baik gabung ke PDIP karena lebih berpeluang menang

Golkar Belum Tentukan Dukungan Politiknya, Fokus Capreskan Airlangga Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Ketua DPR Puan Maharani ketika penyerahan naskah draf UU Omnibus Law pada 2020. (ANTARA FOTO)

Sementara, alih-alih tetap merapat ke PKB dan Gerindra, Ray menyarankan agar Golkar sebaiknya mengikuti langkah PPP yakni mendukung Ganjar sebagai capres di pemilu 2024. "Karena walaupun potensi gak dapat posisi apa-apa di situ, setidaknya bisa berpotensi menang untuk pemilu 2024," ujar Ray.

Dengan begitu, katanya, ancaman digelar Munaslub untuk kepengurusan Airlangga bisa lebih ditekan agar tidak muncul. Peluang kemenangan, kata Ray, justru lebih kecil diraih Golkar bila bergabung ke PKB dan Partai Gerindra. 

"Sebab, bila Prabowo dipasangkan dengan Cak Imin, agak berat juga seandainya dihadapkan dengan kandidat lain," tutur dia. 

Ia menjelaskan bahwa Airlangga bisa duduk sebagai ketum dan diberikan mandat maju sebagai capres melalui munas. Sehingga, bila hasilnya berbeda dari yang ditargetkan, maka bakal digelar munas lanjutan untuk menyikapinya. 

"Kalau kemudian Golkar tidak mampu mendorong Airlangga sebagai calon presiden, hasil munas gak tercapai. Kan akan ada hasil evaluasi yang muncul di munaslub (musyawarah nasional luar biasa)," kata dia. 

3. Cak Imin sebut Partai Golkar, Gerindra dan PKB akan bergabung untuk bentuk koalisi baru

Golkar Belum Tentukan Dukungan Politiknya, Fokus Capreskan Airlangga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar bertemu dengan Wapres ke-11 Boediono (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sementara, Cak Imin mengatakan, baru PKB, Partai Gerindra, dan Partai Golkar yang akan bergabung untuk membentuk koalisi baru. Menurut dia, apabila ketiga partai ini bersatu menjadi poros baru, mereka akan berada dalam satu koalisi baru, bukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) maupun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Ya pokoknya menyatu, otomatis koalisi jadi makin kuat," ujar Cak Imin saat ditemui di rumah Wapres ke-11 Boediono, Jakarta Pusat, Rabu kemarin. 

Cak Imin mengungkapkan, baru ketiga partai itu yang intensif berkomunikasi untuk membentuk koalisi baru. Sementara itu, partai lain yang akan bergabung disebut-sebut berasal dari non-parlemen.

Cak Imin menyebut, partai yang akan bergabung itu identik dengan warna merah. Namun, dia berseloroh partai yang dimaksud adalah PDI-P. "Warnanya merah. Merah kan PDI-P berarti hahaha," ujarnya.

Baca Juga: Golkar Bantah Airlangga Daftar Caleg 2024: Tetap Jadi Capres

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya