Hari Ini KPK Umumkan Hasil Tes Wawasan Kebangsaan Pegawainya
Firli disebut-sebut akan memecat pegawai yang tak lulus tes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah menjadi polemik di ruang publik, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengumumkan hasil tes wawasan kebangsaan, sebagai syarat pegawai lembaga antirasuah beralih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Rencananya akan digelar rapat di tingkat pimpinan hari ini, pada Rabu (5/5/2021) sekitar pukul 14.00 WIB untuk membahas hasil tes itu.
"Rencananya besok (Rabu) kita akan buka hasil TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) dan KPK pasti akan umumkan ke publik," ungkap Firli melalui keterangan tertulis, Selasa, 4 Mei 2021.
Sejak Senin, 3 Mei 2021 lalu ramai beredar informasi adanya 75 pegawai komisi antirasuah yang tidak lolos tes untuk beralih menjadi ASN. Salah satu nama yang santer disebut tak lolos adalah penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Namun, baik Firli atau Sekretaris Jenderal KPK Cahya Harefa membantah hasil tes wawasan kebangsaan sudah dibuka. Cahya tak menampik mereka sudah menerima hasil tes tersebut dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) sejak 27 April 2021. Tetapi, hingga kini hasil tes itu, kata dia, masih tersimpan di dalam lemari besi.
"Saat ini, hasil penilaian asesmen TWK tersebut masih disegel dan disimpan aman di gedung Merah Putih KPK dan akan diumumkan dalam waktu dekat, sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK," kata Cahya melalui keterangan tertulis, kemarin.
Banyak yang menyebut isi pertanyaan tak relevan dengan kemampuan para pegawai untuk menangkap koruptor. Apa saja isi tes tertulis wawasan kebangsaan yang diikuti para pegawai di komisi antirasuah?
Baca Juga: Puluhan Pegawai KPK Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan untuk Jadi ASN
1. Pertanyaan dalam tes wawasan kebangsaan lebih banyak menyangkut radikalisme
Menurut sumber internal KPK yang ditanya IDN Times, pertanyaan yang diajukan untuk beralih menjadi ASN lebih banyak menyangkut radikalisme dibandingkan wawasan kebangsaan. Beberapa pertanyaan ada yang menanyakan mengenai sikap pegawai KPK terkait Front Pembela Islam (FPI) hingga Hizbut Tahrir Indonesia.
"Kami sempat ditanya mengenai tanggapan tentang pembubaran HTI dan FPI seperti apa. Terus, isu mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender). LGBT dilarang di Indonesia, gimana sikap Anda?" ungkap sumber tersebut.
Bahkan, sumber itu juga membenarkan adanya pertanyaan mengenai doa qunut. Penyidik senior Novel Baswedan yang dikonfirmasi IDN Times pada Selasa kemarin pun tak membantah sempat disodorkan pertanyaan serupa. "Iya begitu lah (isi pertanyaannya)," kata Novel melalui pesan pendek.
Sedangkan, Humas BKN Paryono mengaku tidak tahu apa betul isi pertanyaan yang diajukan kepada pegawai KPK seperti yang ramai dibincangkan publik.
"Saya kan tidak punya akses untuk melihat proses mau pun hasilnya. Termasuk misalnya apa betul ada pertanyaan menyangkut Habib Rizieq atau apa," kata Paryono ketika dikonfirmasi hari ini.
Namun, ia tak membantah bila dalam melakukan tes peralihan menjadi ASN itu, BKN menggandeng beberapa instansi seperti Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Berdasarkan informasi yang disampaikan dari sumber internal KPK, Firli memaksakan keinginannya untuk memecat para pegawai yang tak lulus tes wawasan kebangsaan.
Baca Juga: Dikabarkan Tak Lolos Jadi ASN KPK, Novel: Upaya Singkirkan Orang Baik