Ikut Pilkada di Sumbar, Politikus Faldo Maldini Pilih Mundur dari PAN
Faldo akan diusung oleh PSI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus muda Faldo Maldini tiba-tiba membuat pengumuman mengejutkan. Ia memutuskan mundur dari Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam surat yang dibuat oleh Faldi pada (3/10) lalu, ia menulis resmi mengundurkan diri usai berkonsultasi sebanyak dua kali dengan Ketua Umum, Zulkifli Hasan.
"Saya juga sudah tiga kali berkonsultasi dengan Sekretaris Jenderal PAN, Bapak Eddy Suparno," kata Faldo di dalam surat yang turut dibaca oleh IDN Times pada Sabtu (5/10).
Ia menggaris bawahi pilihannya untuk mundur dari PAN dilakukan secara sadar dan penuh pertimbangan, tanpa paksaan dan diintervensi pihak mana pun.
"Saya mundur melalui mekanisme yang dijunjung tinggi oleh PAN, yakni diskusi dan dialog," tutur dia lagi.
Lalu, apa yang menyebabkan dia memilih mundur? Padahal, ketika di PAN, karier Faldo sebagai politikus begitu bersinar. Bahkan, ia dipercayai turut menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PAN.
Baca Juga: Faldo Maldini dan 3 Kader PSI Gugat Syarat Usia Minimal Kepala Daerah
1. Faldo ingin fokus maju ke proses pemilihan kepala daerah di Sumatera Barat
Di dalam surat itu, Fadli mengaku hendak ikut bertarung sebagai kepala daerah di Provinsi Sumatera Barat. Apalagi iklan yang menampilkan wajahnya maju sebagai cakada namun didukung partai lain, sudah muncul di harian lokal setempat. Di harian itu, terpampang jelas Faldo ikut sebagai calon gubernur dan diusung oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Pilihan ini saya ambil untuk menghindari kegaduhan setelah adanya dukungan dari partai politik lain kepada saya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah. Saya tidak ingin nantinya ada anggapan bahwa saya memicu kegaduhan," kata dia lagi.
Rencananya pada tahun 2020 akan digelar kembali pilkada serentak di 270 daerah, termasuk Sumatera Barat. Menurut informasi dari KPU, pilkada serentak itu digelar pada 27 September.
Baca Juga: Jika Tak Diusung PDIP, Golkar Siap Dukung Gibran Maju di Pilwakot Solo