TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Alasan Danrem TNI Surya Kencana Datangi Kediaman Bahar bin Smith

Pengacara Bahar Smith sebut TNI ingin jemput paksa kliennya

Bahar bin Smith (IDN Times/Galih Persiana)

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Penerangan Komando Resor Militer (Kapenrem) 061 Surya Kencana, Mayor Infantri Ermansyah, menjelaskan tujuan kedatangan Komandan Korem Surya Kencana Brigadir Jenderal Achmad Fauzi ke rumah Bahar bin Smith.

Ermansyah mengatakan, Fauzi menyampaikan pesan kepada Bahar agar berhenti menyebarkan ceramah yang bernada provokatif. Apalagi di dalam ceramahnya, Bahar sempat menyinggung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. 

Pernyataan Ermansyah berbeda dengan keterangan yang telah disampaikan lebih dulu oleh Kepala Penerangan Kodam Siliwangi Kolonel Tri Hedhianto. Ia mengatakan, Fauzi datang ke kompleks pesantren Tajul Alawiyyin di mana Bahar berada, karena terkait pengamanan Tahun Baru 2022. Ia mengimbau Bahar agar tidak menciptakan kerumunan. 

Sementara, Ermansyah menilai ceramah yang disampaikan oleh Bahar bisa membuat masyarakat resah. "Danrem menyampaikan kalau ke depan (menyampaikan) ceramah, janganlah ada unsur provokatif, menyinggung institusi kami, apalagi sampai menghina serta menjelek-jelekan pimpinan kami Jenderal TNI Dudung Abdurachman," ungkap Ermansyah dalam keterangan tertulis resmi pada 1 Januari 2022. 

Menurut Ermansyah, yang dilakukan Fauzi masih dalam koridor tugasnya. Sebab, ia memiliki tanggung jawab untuk menjaga kestabilan keamanan di wilayah yang ia naungi, yaitu Bogor Kota dan Kabupaten, Cianjur, Sukabumi Kota dan Kabupaten.

“Seharusnya seorang ulama apabila (memberikan) ceramah juga dapat memberikan ketenangan kedamaian untuk umat. Bukan sebaliknya atau malah ngurusin prajurit yang di Papua, ini sangat tidak tepat menurut kami,” kata dia lagi. 

Kedatangan Brigjen Fauzi kemudian terekam media dan viral di media sosial. Tidak diketahui dengan jelas kapan peristiwa itu terjadi.

Di dalam video itu, Bahar menolak dengan lantang bila dijemput oleh anggota TNI untuk hadir dalam pemeriksaan di kantor Polda Jawa Barat. 

Lalu, apa komentar pengacara terkait kedatangan Jenderal TNI bintang satu ke kediaman Bahar bin Smith?

Baca Juga: TNI AD Klarifikasi Pernyataan KSAD Dudung soal Pendalaman Agama

1. Brigjen Fauzi sempat ingatkan agar Bahar Bin Smith tak mangkir dari panggilan polisi

Brigjen TNI Achmad Fauzi ketika mendatangi kediaman Bahar Bin Smith (Tangkapan layar YouTube Jalih Pitoeng Channel)

Di dalam video yang beredar viral sejak 31 Desember 2021 lalu, sempat terdengar imbauan dari Brigjen Fauzi agar Bahar tidak mangkir dalam pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat pada 3 Januari 2022. Bahar kembali dilaporkan ke polisi karena terkait ujaran kebencian. 

"Senin, saya akan datang ke Polda Jabar. Saya sudah ngomong (akan datang). Bahkan dari Minggu saya sudah datangi dan saya nginap di sana," ujar Bahar yang terdengar di video itu. 

"Kalau gak datang (ke Polda Jabar), akan dijemput masalahnya," kata Brigjen Fauzi. 

"Lho, gak ada urusan, saya pasti bakal datang. Apa urusan Bapak yang datang menjemput. Yang jemput itu kan seharusnya polisi dong," kata Bahar yang coba meluruskan tugas dari TNI. 

"Bapak mau shock therapy saya sekarang? Oh, gak ada urusan. Bapak salah orang," tutur Bahar lagi berdebat dengan Brigjen Fauzi. 

Sementara, Fauzi menjelaskan bahwa Bogor termasuk area dalam teritori pengamanannya. Sehingga, Fauzi menilai berhak untuk mendatangi kediaman Bahar. 

2. Bahar minta agar Dudung tidak ikut campur isu agama

Instagram.com/dudung_abdurachman

Di dalam perdebatannya dengan Brigjen Fauzi, Bahar juga menegaskan agar Jenderal Dudung tidak lagi menyampaikan pernyataan terkait isu agama. Sebab, hal tersebut bukan teritorinya. 

"Tugas saya memang kasih ceramah. Sedangkan, tugasnya Dudung jangan utak-utik masalah agama kalau tidak tahu masalah agama. Akhirnya apa? Mensifati Tuhan dengan sifat manusia. Padahal, itu kan ranah kita," kata Bahar lagi di video tersebut. 

Orang-orang di sekitar Bahar pun mengamini pernyataan residivis itu. Bahar juga menyebut tidak terima ketika Dudung sempat melontarkan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua adalah saudara dan harus dirangkul. 

"Karena berapa banyak teroris KKB yang telah membantai prajurit TNI di Papua. Kenapa Bapak gak bahas itu," ujarnya.

Sementara, menurut Ermansyah, sebagai seorang ulama, Bahar seharusnya tak perlu ikut mengurusi masalah prajurit TNI yang bertugas di Papua. 

“Seharusnya seorang ulama apabila ceramah juga dapat memberikan ketenangan kedamaian untuk umat,  bukan sebaliknya atau malah ngurusin prajurit yang di Papua, ini sangat tidak tepat menurut kami,” kata dia. 

Baca Juga: Dijuluki Jenderal Baliho, Ini Respons KSAD Dudung Abdurachman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya