Jurnalis Indonesia yang Kena Peluru Karet di Hong Kong Terancam Buta
Pupil mata Veby mengalami kerusakan parah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nasib jurnalis Suara Hong Kong News asal Indonesia, Veby Mega Indah sungguh malang. Berdasarkan informasi yang diperolehnya dari dokter yang merawatnya di rumah sakit, luka yang dialami Veby di mata sebelah kanan bisa menyebabkan buta permanen.
"Dia diinformasikan pupil matanya mengalami kerusakan akibat dorongan keras yang dilepaskan dari senjata. Seberapa parah kerusakannya baru dapat diketahui usai dilakukan operasi," kata kuasa hukum Veby, Michael Vidler melalui keterangan tertulis dan dikutip media Hong Kong Press pada Rabu (2/10).
Selain itu, Vidler turut menyebut telah menemukan bukti yang diserahkan oleh pihak ketiga yang mengindikasikan proyektil yang menyebabkan indera penglihatan terancam buta adalah peluru karet.
"Bukan peluru jenis beanbag seperti yang selama ini diprediksi," tutur dia.
Lalu, apa komentar dari pihak KJRI Hong Kong terkait peristiwa ini? Apalagi Veby sempat meminta ada pertanggung jawaban dari pihak kepolisian Hong Kong atas luka yang ia alami.
Baca Juga: [BREAKING] Liput Demo Hong Kong, Wartawan Indonesia Kena Peluru Karet
1. Pihak KJRI Hong Kong mengaku tidak ingin terburu-buru menyimpulkan kondisi kesehatan Veby
Menurut perwakilan KJRI Hong Kong yang dikonfirmasi oleh IDN Times pada Rabu malam ini, mengatakan terlalu terburu-buru apabila menyatakan Veby akan mengalami kebutaan permanen.
"Karena hingga saat ini dokter masih merawat dan melakukan observasi terhadap mata yang bersangkutan," kata Vania melalui pesan pendek.
Veby saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Pamela Youde Nertasole Eastern, Chai Wan. Ia dilarikan ke sana pada (29/9) usai terkena peluru karet ketika tengah meliput aksi demonstrasi di jembatan pejalan kaki yang menghubungkan HK Immigration Tower dengan Exit A4 Stasiun MTR Wanchai.
Menurut keterangan dokter, terdapat pendarahan di retina bagian kanan.
Baca Juga: Dianggap Tak Aman, Media Hong Kong Tarik Semua Reporter dari Lapangan