Karyawan PT KAI Tersangka Kasus Terorisme, Mahfud: BUMN Kebobolan
Densus sebut DE diduga mendukung gerakan terorisme ISIS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kebobolan lantaran ada salah satu pegawainya yang menjadi tersangka kasus terorisme. Pegawai berinisial DE ditangkap pada 14 Agustus 2023 oleh Densus 88 Antiteror di daerah Bekasi Utara.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan, mengatakan DE adalah salah satu pendukung kelompok ISIS. DE juga disebut Polri aktif melakukan propaganda mengenai ISIS di media sosial.
"Ya, mungkin saja (Kementerian BUMN lalai mengawasi pegawainya). Dari segi ideologis ya. Kalau mungkin mengenai profesionalitas pengelolaan mungkin bagus, tapi dari sudut ideologis kenyataannya kebobolan," ujar Mahfud di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjelaskan ketika ada seorang anggota teroris yang tertangkap, maka otomatis jaringannya akan terus ditelusuri Densus 88 Antiteror. Mitigasi pun, kata dia, seharusnya sudah sejak lama dilakukan.
"Ya, seharusnya mitigasi (dilakukan PT KAI). Sebenarnya kan sejak awal pemerintahan ini kami sudah umumkan bahwa banyak sekali di BUMN itu terpapar (paham radikal). Begitu juga di lingkungan ASN. Oleh sebab itu pemerintah melakukan langkah-langkah. Tapi, buktinya masih ada yang jebol satu seperti itu. Ya, diperbaiki lagi lah langkahnya," tutur dia.
Sementara, terkait apakah ada dana negara yang dimanfaatkan oleh tersangka untuk melakukan aksi teror, Mahfud memilih menunggu hasil audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Apakah itu dana negara atau masyarakat yang disalurkan, itu kita tunggu hasil penelusuran BPK saja," katanya.
Baca Juga: Karyawan Ditangkap Densus 88, PT KAI Hormati Proses Hukum
1. Tersangka disebut pernah menyampaikan baiat ke pemimpin ISIS pada 2014
Berdasarkan penelusuran Densus 88 Antiteror, tersangka DE pada 2014 pernah menyatakan janji setia kepada pemimpin ISIS, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi. Ketika rumah DE digeledah, personel Polri menyita 16 pucuk senjata api yang merupakan jenis pabrikan dan rakitan. Selain itu, ada pula magasin dan amunisi.
"Ada 16 pucuk senjata, 11 laras pendek, dan 5 laras panjang (yang ditemukan)," ujar Ramadhan di Mabes Polri pada 15 Agustus 2023.
Ia menjelaskan dalam penggeledahan itu, juga ditemukan komputer dan beberapa barang bukti lain. Personel Polri tengah menelusuri isi komputer milik DE.
Sementara, menurut Kepala Bagian Operasional Densus 88 Antiteror Polri, Kombes (Pol) Aswin Siregar, di rumah DE juga ditemukan sejumlah senjata jenis air gun yang kemudian diubah menjadi senjata api.
"Kami sangat dikagetkan dengan barang bukti yang kami temukan kemarin," ujar Aswin.
Densus menemukan sejumlah senjata di rumah DE. Ada 4 senjata pabrikan, dan sisanya dari jenis lain, termasuk senjata hasil modifikasi DE.
"Ada 5 yang modifikasi dari air gun menjadi senjata api penuh," katanya.
DE juga disebut memiliki 2 pen gun atau pistol yang hanya berisi satu peluru dan dapat ditembakkan dalam jarak dekat. Aswin juga menyebut perlunya warga waspada terhadap senjata jenis non-senjata api yang bisa diakses masyarakat. Apalagi DE diketahui juga menjual airsoft gun di toko online.
Editor’s picks
"Bukan hanya senjata rakitan yang berbahaya, tapi modifikasi-modifikasi dari senjata air gun ataupun airsoft gun juga dapat ditingkatkan menjadi senjata api," tutur dia.
Baca Juga: 5 Fakta Penangkapan Karyawan KAI yang Jadi Terduga Teroris