Keluarga Korban Mengeluh, Begini Ekspresi Bos Lion Air Rusdi Kirana
Rusdi lebih banyak menunduk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - CEO dan pemilik PT Lion Menteri Airlines, Rusdi Kirana, menjadi orang yang paling dicari keluarga penumpang Lion Air JT610 saat digelar pertemuan antara keluarga dengan pemerintah di Hotel Ibis Cawang pada Senin (5/11).
Kesempatan tersebut digunakan keluarga penumpang pesawat yang jatuh di Telung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) untuk menumpahkan uneg-uneg mereka. Selain dihadiri Rusdi, cara tersebut turut dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Basarnas Muhammad Syaugi, dan Kepala Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.
Seorang keluarga penumpang, M. Bambang, sempat meminta agar Rusdi berdiri dan menunjukkan dirinya kepada keluarga penumpang yang lain. "Saya mohon, kiranya Pak Rusdi berdiri. Saya baru pertama kali ini melihat Pak Rusdi," ujar Bambang.
Mendengar permintaan itu, Rusdi, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait dan Managing Director, Daniel Putut Kuncoro ikut berdiri. Rusdi menghadap ke arah keluarga penumpang, menunduk dan menangkupkan tangan layaknya meminta maaf.
Lalu, bagaimana ekspresi Rusdi selama mendengarkan keluh kesah keluarga penumpang?
Baca Juga: Bisnis Lion Air Diklaim Tak Terganggu, Kemenhub Masih Cari Sanksi
Editor’s picks
Baca Juga: Keluarga Korban Lion Air JT 610 Protes ke Rusdi Kirna
1. Rusdi lebih banyak menunduk dan terdiam
Selama sesi keluh kesah dari keluarga penumpang, Rusdi lebih banyak duduk dengan wajah menunduk dan terdiam. Ia pun terlihat menghindari sorot kamera media. Ekspresi itu yang lebih banyak ia tunjukkan.
Sementara, salah satu keluarga penumpang, M. Bambang, terus menumpahkan uneg-unegnya. Ia bahkan meminta agar teknisi Lion Air sepenuhnya bertanggung jawab atas peristiwa mengerikan ini. Seperti diketahui, Lion Air JT 610 yang jatuh pada Senin pekan lalu mengangkut 189 penumpang.
"(Teknisi Lion Air) Harus betul-betul bertanggung jawab. Bagaimana bisa kenyataan pesawat clear untuk take off kembali. Kami mohon peristiwa ini jangan sampai terjadi. Tolong proses hukum teknisi-teknisi itu gak genah itu. Apa benar terjadi perbaikan secepat itu lalu dinyatakan layak take off?" ujar Bambang sembari menahan tangis dalam pertemuan pada hari ini.
Baca Juga: Identifikasi FDR Lion Air, Ada Kerusakan dalam 4 Penerbangan Terakhir