Komnas HAM Umumkan Hasil Akhir Investigasi Tragedi Kanjuruhan Hari Ini
Apakah tragedi Kanjuruhan masuk pelanggaran HAM berat?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bakal mengumumkan temuan akhir dari penyelidikan tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan 135 orang itu pada Rabu (2/11/2022). Komnas HAM mulai menyelidiki peristiwa memilukan yang terjadi di stadion milik Arema FC dengan terjun ke Malang pada 2 Oktober 2022 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan dalam jumpa pers yang bakal digelar di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat itu, Komnas HAM bakal menyampaikan apakah tragedi di Kanjuruhan termasuk pelanggaran HAM berat atau tidak. "Akan jelas pada Rabu esok (tragedi) Kanjuruhan itu pelanggaran HAM berat atau pelanggaran HAM biasa atau malah tidak ada pelanggaran HAM. Itu akan diumumkan oleh Komnas HAM," ungkap Mahfud ketika berada di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakpus pada Selasa, 1 November 2022.
Ia mengatakan hanya Komnas HAM yang berhak menentukan apakah tragedi tersebut masuk dalam kategori pelanggaran HAM berat atau tidak. "Bila Komnas HAM menetapkan tragedi tersebut masuk pelanggaran HAM berat, maka akan dibawa ke pengadilan," kata pria yang pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Sementara, ketika dikonfirmasi kepada Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, membenarkan akan ada jumpa pers terkait hasil akhir penyelidikan tragedi Kanjuruhan. "Rencananya jumpa pers akan dilakukan siang hari setelah pukul 13.00 WIB," ungkap Beka kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Selasa malam.
Ia pun memastikan di dalam laporan akhir itu tidak akan menunggu hasil ekshumasi dan autopsi terhadap dua jenazah dari tragedi Kanjuruhan. "Enggak, kami tak menunggu hasil autopsi," tutur dia.
Apa saja sejauh ini yang berhasil ditemukan oleh Komnas HAM saat terjun ke lapangan untuk mengumpulkan informasi?
Baca Juga: Video dari Korban Meninggal Kanjuruhan Jadi Petunjuk Penting
1. 135 penonton di Kanjuruhan tewas akibat dipicu tembakan gas air mata
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, tegas mengatakan penyebab tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa lantaran adanya kepanikan akibat tembakan gas air mata. Berdasarkan temuan Komnas HAM di lapangan, gas air mata kali pertama dilepaskan ke tribun penonton bagian selatan.
"Pertama kali gas air mata ditembak ke tribun penonton di bagian selatan, sekitar pukul 22.08.59 WIB. Tim sedang mendalami titik krusial yang mengakibatkan banyaknya korban yang meninggal. Hal ini yang memicu kepanikan penonton dan muncul dinamika di lapangan menjadi ricuh," ujar Anam ketika memberikan keterangan pers soal temuan sementara Komnas HAM soal tragedi Kanjuruhan pada 12 Oktober 2022 lalu.
Selama di Malang, tim Komnas HAM yang dipimpin Anam, menemui para saksi dan berhasil mengantongi video kunci yang menggambarkan situasi di Stadion Kanjuruhan pada akhir pekan. Video yang menjadi petunjuk kunci itu, diklaim Komnas HAM belum pernah muncul di ruang publik dan bakal memberikan informasi baru.
Anam menambahkan salah satu video kunci itu direkam oleh salah satu penonton yang ikut menjadi korban tewas dalam tragedi memilukan tersebut.
"Video ini memang diproduksi oleh (penonton) yang meninggal dan belum terpublikasi," tutur dia.
Korban meninggal itu merekam detik-detik peristiwa pertandingan yang menjadi ricuh sejak di tribun hingga ke pintu keluar.
"Tapi, dia adalah bagian dari korban yang meninggal," katanya.
Anam tegas mengatakan gas air mata itu ditembak oleh personel Brimob dan Samapta Sabhara Polri. Namun, Komnas HAM masih menelusuri siapa yang memberikan instruksi agar gas air mata ditembak di dalam stadion.
Baca Juga: Komnas HAM: Pintu Keluar 13 Stadion Kanjuruhan Terbuka, Tapi Kecil